Korban Kontrakan Fiktif di Bekasi Bertambah Jadi 63 Orang, Pelaku Dikenal Seorang Pemandi Jenazah

Selasa 15 Jul 2025, 18:49 WIB
Penampakan kontrakan fiktif di Kelurahan Jakasampurna, Kecamatan Bekasi Barat, Kota Bekasi, pada Selasa, 15 Juli 2025, yang telah dihancurkan oleh kakak terduga pelaku. (Sumber: POSKOTA | Foto: Nurpini Aulia Rapika)

Penampakan kontrakan fiktif di Kelurahan Jakasampurna, Kecamatan Bekasi Barat, Kota Bekasi, pada Selasa, 15 Juli 2025, yang telah dihancurkan oleh kakak terduga pelaku. (Sumber: POSKOTA | Foto: Nurpini Aulia Rapika)

BEKASI BARAT, POSKOTA.CO.ID - Kasus penipuan modus jual beli kontrakan fiktif di Kelurahan Jakasampurna, Kecamatan Bekasi Barat, Kota Bekasi, terus bergulir dan jumlah korban yang melapor bertambah.

Ketua RW 11 Kelurahan Jakasampurna, Fikri, mengatakan, hingga Senin, 14 Juli 2025, jumlah korban bertambah menjadi 63 orang. Total kerugian pun melonjak hingga menembus angka Rp7 miliar.

“Kemarin ada beberapa lagi korban yang datang, jadi totalnya sekarang sudah 63 orang. Kerugiannya makin besar karena ada yang transaksi sampai Rp360 juta dan Rp420 juta. Jadi total kerugian sementara mencapai 7 miliar,” ujar Fikri saat ditemui Poskota, Selasa 14 Juli 2025.

Dari enam unit kontrakan yang ditawarkan pelaku bernama Karsih, semuanya ternyata sudah dijual ke banyak orang. Korban pun datang dari berbagai wilayah, mulai dari Jakarta Timur, Bekasi, bahkan sampai Lampung. Mereka tergiur dengan harga murah dan lokasi yang strategis, usai melihat iklan di media sosial.

Baca Juga: Ketua RW Beberkan Cara Pelaku Penipuan Jual Beli Kontrakan Jerat Korban di Bekasi

“Korban kebanyakan dari luar daerah. Karena di iklannya kan tertulis alamat Kranji, orang dari Jakarta Timur dan sekitarnya mengira lokasinya dekat dan aman,” ucapnya.

Yang mengejutkan, kata Fikri, pelaku selama ini dikenal sebagai ibu rumah tangga biasa dan aktif sebagai ustazah, juga pemandi jenazah di lingkungan warga.

“Dia ini dikenal sering bantu-bantu mandiin jenazah. Makanya warga banyak yang percaya. Tapi eggak nyangka juga ternyata di balik itu dia main penipuan juga,” ungkap Fikri.

Aktivitas penipuan mulai dilakukan sejak Juni 2023, dengan transaksi terakhir tercatat pada 24 Juni 2025, tak lama sebelum pelaku kabur dari rumahnya.

“Karsih itu kabur tanggal 30 Juni malam. Besoknya kontrakan dibongkar sama kakaknya karena tahu asetnya dijual diam-diam. Setelah pembongkaran, korban terus berdatangan,” jelasnya.

Baca Juga: Cerita Korban Penipuan Jual Beli Kontrakan, Kehilangan Rp80 Juta setelah Terbuai Janji Manis Pelaku


Berita Terkait


News Update