POSKOTA.CO.ID - Rencana pembukaan rekrutmen Calon Pegawai Negeri Sipil (CPNS) 2025 masih menjadi pertanyaan besar di benak masyarakat.
Hingga akhir Juni ini, pemerintah belum mengeluarkan pengumuman resmi terkait jadwal maupun kuota penerimaan. Situasi ini memicu berbagai spekulasi yang justru menambah kebingungan para calon pelamar.
Beredarnya beragam informasi simpang siur, mulai dari jadwal palsu hingga formasi fiktif, semakin memperkeruh suasana.
Badan Kepegawaian Negara (BKN) pun akhirnya turun tangan untuk memberikan klarifikasi guna mencegah penyebaran hoaks yang lebih luas. Masyarakat diimbau untuk tidak mudah percaya pada informasi yang belum diverifikasi oleh pihak berwenang.
Baca Juga: Update Terbaru! Persyaratan Umum dan Khusus CPNS Tahun 2025 dari Jenjang SMA-S1
Dalam keterangan resminya, BKN menegaskan bahwa proses penyusunan formasi masih berlangsung dan membutuhkan koordinasi intensif dengan berbagai instansi.
Sementara itu, calon pelamar disarankan untuk memanfaatkan waktu menunggu dengan mempersiapkan dokumen dan kemampuan guna menghadapi seleksi nanti.
Beredar Jadwal Palsu, BKN Tegaskan Belum Ada Kepastian
Beberapa hari terakhir, sejumlah platform media sosial dan grup percakapan ramai membagikan dokumen berformat PDF yang mengklaim pembukaan pendaftaran CPNS 2025 dimulai 1 Juli mendatang. Namun, pihak BKN dengan tegas membantah informasi tersebut.
“Saat ini, kami masih melakukan koordinasi dengan Kementerian PANRB dan instansi terkait untuk menyelesaikan proses sinkronisasi formasi. Segala informasi yang beredar di luar kanal resmi BKN tidak dapat dipertanggungjawabkan,” jelas Kepala Biro Humas BKN, Dr. Ahmad Faisal, dalam keterangan pers yang diterima redaksi.
Baca Juga: Jangan Kaget! Menpan RB Tetapkan Tahapan Seleksi CPNS dan PPPK, Cek Aturan 8 Banding 6 Tahun 2025
Proses Penyusunan Formasi
Sumber terpercaya dari Kementerian Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi (KemenPAN-RB) mengungkapkan bahwa penyusunan formasi CPNS 2025 dan Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian Kerja (PPPK) 2025 masih dalam tahap finalisasi. Beberapa sektor yang diprioritaskan meliputi:
- Pelayanan dasar, seperti tenaga kesehatan (dokter, perawat) dan pendidik (guru, dosen).
- Tenaga teknis, termasuk ahli teknologi informasi, arsiparis, dan analis data.