JAKARTA, POSKOTA.CO.ID - Banyak pemilik kendaraan hanya fokus mengganti oli mesin secara berkala, tapi melupakan satu komponen penting lainnya, oli gardan.
Padahal, fungsi oli ini tak kalah vital dalam menjaga performa kendaraan, terutama motor matik.
Dilansir dari Wahana Honda, oli mesin bertugas melumasi ruang bakar, piston, dan komponen internal mesin.
Sementara itu, oli gardan berfungsi melumasi roda gigi transmisi akhir atau final gear, yang menyalurkan tenaga dari mesin ke roda belakang
Ada perbedaan mencolok antara oli mesin dan oli gardan. Oli gardan memiliki tekstur yang lebih kental dan tidak bercampur dengan udara atau bahan bakar.
Oleh karena itu, fungsinya lebih spesifik sebagai pelumas dan pendingin roda gigi, tanpa perlu menangani sisa pembakaran seperti oli mesin.
Baca Juga: United Bahas Strategi Kendaraan Ramah Lingkungan dalam Public Expose 2025
Karena tidak bekerja dalam kondisi ekstrem seperti ruang bakar, oli gardan umumnya diganti lebih jarang. Rekomendasi umum untuk motor matik adalah setiap 8.000 kilometer, atau setiap dua kali ganti oli mesin.
Namun, dalam kondisi tertentu, seperti kendaraan yang sering digunakan di jalan macet atau membawa beban berat, penggantian bisa dipercepat menjadi setiap 6.000 kilometer.
Meski tidak secepat oli mesin, oli gardan juga punya masa pakai. Jika dibiarkan terlalu lama, dampaknya bisa terasa langsung pada performa motor. Berikut beberapa tanda-tanda oli gardan harus diganti:
- Suara mendengung atau berisik dari area roda belakang atau gardan.
- Tarikan terasa berat atau motor seperti tersendat saat berakselerasi.
- Warna oli berubah menjadi hitam pekat atau terlalu encer.
- Muncul bau hangus dari area gardan.
Jika gejala-gejala ini muncul, sebaiknya jangan menunggu hingga batas kilometer berikutnya. Segera ganti oli gardan untuk mencegah kerusakan pada komponen transmisi akhir yang biayanya tidak murah.