POSKOTA.CO.ID – Bagi generasi muda, memulai investasi sejak dini adalah langkah penting untuk menyiapkan masa depan finansial yang lebih stabil.
Dengan beragam pilihan instrumen yang tersedia, anak muda dapat menyesuaikan strategi investasi sesuai tujuan, profil risiko, dan kemampuan modal yang dimiliki.
Tidak hanya sebagai sarana menabung, investasi juga menjadi cara efektif untuk melawan inflasi dan menambah nilai kekayaan dari waktu ke waktu.
Dilansir Poskota melalui situs resmi mediakeuangan.kemenkeu.go.id, berikut daftarnya:
6 jenis instrumen investasi yang cocok bagi generasi muda
1. Logam Mulia/Emas
Emas merupakan instrumen investasi klasik yang dikenal stabil nilainya. Risiko yang ditawarkan relatif rendah, sementara harganya cenderung naik dari tahun ke tahun.
Investasi emas paling aman dilakukan dengan membeli emas batangan, bukan perhiasan, karena nilainya murni dihitung dari berat.
Agar lebih terjamin, penyimpanan harus diperhatikan, misalnya dengan menyimpannya di brankas pribadi atau menggunakan deposit box di bank.
Baca Juga: Resesi Global Kian Dekat? Ini 5 Cara Investasi Emas untuk Lindungi Aset Kamu
2. Properti
Investasi properti termasuk kategori jangka panjang karena butuh waktu untuk memperoleh keuntungan optimal.
Pilihannya bisa membeli tanah untuk dijual kembali, membangun rumah atau ruko, hingga menyewakan properti agar memperoleh pendapatan pasif.
Nilai properti umumnya meningkat dari waktu ke waktu, namun ada risiko penurunan kualitas bangunan sehingga perawatan sangat penting agar aset tidak turun nilainya.
Baca Juga: Ekonomika Pancasila: Menyoal Investasi Asing
3. Deposito
Deposito mirip dengan tabungan di bank, hanya saja menawarkan bunga lebih tinggi.
Penempatan dana dilakukan dalam periode tertentu (tenor), mulai dari 3 hingga 24 bulan.
Semakin besar dana yang didepositokan, umumnya bunga yang diperoleh juga semakin besar.
Kekurangannya, dana tidak bisa ditarik sewaktu-waktu sebelum jatuh tempo, sehingga harus dipertimbangkan dengan matang berapa lama tenor yang sesuai kebutuhan.
Baca Juga: Lebih Untung Investasi Saham atau Obligasi? Ini Perbandingan Risiko yang Harus Anda Tahu
4. Saham
Saham adalah bukti kepemilikan perusahaan yang memberikan potensi keuntungan melalui dividen maupun kenaikan harga saham.
Instrumen ini sangat populer karena potensi return yang tinggi, tetapi risikonya juga besar. Tidak semua perusahaan rutin membagikan dividen, sehingga analisa fundamental maupun teknikal sangat diperlukan sebelum membeli saham.
Cocok untuk investor muda yang siap belajar dan berani menghadapi fluktuasi pasar.
Baca Juga: Investasi Paling Mahal Menurut dr Tirta: Kesehatan Lebih Bernilai dari Saham, Crypto, dan Properti
5. Reksa Dana
Reksa dana memungkinkan investor dengan modal kecil untuk ikut berinvestasi karena dana dikumpulkan dari banyak orang lalu dikelola oleh manajer investasi ke berbagai instrumen, seperti saham, obligasi, atau pasar uang.
Instrumen ini praktis bagi pemula karena pengelolaan dilakukan profesional, namun tetap penting memilih jenis reksa dana sesuai profil risiko dan tujuan investasi.
6. Obligasi Pemerintah
Obligasi pemerintah adalah surat utang negara yang ditawarkan kepada masyarakat dengan tingkat risiko rendah. Instrumen ini aman karena dijamin negara, serta memberikan imbal hasil tetap.
Jenisnya beragam seperti ORI, Sukuk Ritel, Sukuk Tabungan, hingga SBR, yang hanya tersedia pada periode penerbitan tertentu.
Investor muda bisa memilih sesuai kebutuhan dan jangka waktu yang diinginkan, asalkan tidak ketinggalan jadwal penawaran.
Itulah 6 instrumen yang bisa kamu pilih. Sebelum berinvestasi, di instrumen apa pun, pahami risiko dan pertimbangkan dengam matang!