Resesi Global Kian Dekat? Ini 5 Cara Investasi Emas untuk Lindungi Aset Kamu

Kamis 21 Agu 2025, 10:29 WIB
Emas batangan, instrumen investasi yang populer karena stabilitas nilainya di tengah ketidakpastian ekonomi. (Sumber: Pinterest)

Emas batangan, instrumen investasi yang populer karena stabilitas nilainya di tengah ketidakpastian ekonomi. (Sumber: Pinterest)

POSKOTA.CO.ID - Isu resesi global semakin menjadi sorotan utama media internasional. Perang dagang antara Amerika Serikat dan Tiongkok yang tak kunjung berakhir, disertai lemahnya stabilitas ekonomi Eropa akibat penurunan kinerja industri, menjadi faktor dominan yang memperburuk kondisi.

Indonesia juga tidak lepas dari imbasnya. Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat pertumbuhan ekonomi Indonesia pada kuartal kedua hanya sebesar 5,05% YoY, lebih rendah dibanding tahun sebelumnya yang mencapai 5,27% YoY. Meski angka ini masih positif, tren perlambatan perlu diwaspadai.

Bagi generasi muda yang sudah melek finansial, situasi ini bukan alasan untuk panik, melainkan panggilan untuk lebih bijak mengelola aset. Salah satu instrumen investasi yang kerap dianggap paling aman menghadapi krisis adalah emas.

Baca Juga: Cara Dapat Uang Rp100 Ribu dalam Sehari, Ini Rahasianya

Mengapa Emas Jadi Pilihan di Masa Resesi?

Emas bukan sekadar logam mulia yang bernilai tinggi. Selama ratusan tahun, emas terbukti menjadi penyimpan nilai (store of value) yang stabil bahkan ketika sistem keuangan global goyah. Nilainya tidak bergantung pada keputusan satu negara atau perusahaan tertentu, sehingga relatif kebal terhadap guncangan resesi.

Banyak analis keuangan menekankan bahwa emas adalah instrumen safe haven—aset perlindungan ketika instrumen investasi lain, seperti saham atau obligasi, kehilangan daya tariknya.

Cara Investasi Emas dengan Bijak

Berinvestasi emas tidak bisa dilakukan asal-asalan. Dibutuhkan strategi dan pemahaman agar manfaatnya maksimal. Berikut adalah langkah-langkah yang dapat ditempuh:

1. Pilih Jenis Emas yang Sesuai Kebutuhan

  • Emas Batangan: Cocok untuk tujuan investasi jangka panjang karena nilai jual kembali lebih stabil.
  • Perhiasan Emas: Memiliki fungsi ganda sebagai aksesori, tetapi nilai jualnya biasanya lebih rendah karena dikenai biaya pembuatan.
  • Emas Digital: Praktis, aman, dan dapat diakses melalui aplikasi finansial resmi yang diawasi OJK.

Generasi muda yang dinamis sering kali lebih memilih emas digital karena tidak perlu repot menyimpan fisik, sementara investor konvensional masih mengandalkan batangan.

2. Beli Emas di Tempat Terpercaya

Pastikan membeli emas dari lembaga resmi seperti Pegadaian, Antam, atau aplikasi investasi yang terdaftar di OJK. Dengan demikian, keaslian dan legalitas aset emas terjamin.

3. Pantau Harga Emas Secara Berkala

Harga emas memang fluktuatif. Oleh karena itu, penting untuk memantau harga harian melalui aplikasi atau situs resmi. Prinsip sederhana yang bisa diikuti: beli saat harga turun, jual saat harga naik.

4. Simpan Emas dengan Aman

  • Untuk emas fisik, gunakan brankas pribadi atau safe deposit box (SDB) di bank.
  • Untuk emas digital, simpan di aplikasi resmi agar lebih aman dari risiko pencurian atau kehilangan.

5. Investasi Secara Berkala

Prinsip Dollar Cost Averaging (DCA) dapat diterapkan. Misalnya, membeli emas dengan jumlah tetap setiap bulan tanpa terpengaruh fluktuasi harga. Strategi ini membuat investasi lebih konsisten dan minim risiko.

Ilustrasi alasan investasi emas masih menjadi pilihan utama generasi Milenial dan Gen Z di era digital. (Sumber: Freepik/Wirestock)

Kelebihan Investasi Emas Saat Menghadapi Resesi

1. Tahan Inflasi


Berita Terkait


News Update