Mitigasi Dampak Hujan dan Banjir Rob, BPBD Jakarta Gelar Operasi Modifikasi Cuaca

Rabu 20 Agu 2025, 18:24 WIB
Pemprov Jakarta melalui BPBD setempat kembali gelar operasi modifikasi cuaca untuk mitigas dampak hujan dan banjir rob. (Sumber: BPBD Jakarta)

Pemprov Jakarta melalui BPBD setempat kembali gelar operasi modifikasi cuaca untuk mitigas dampak hujan dan banjir rob. (Sumber: BPBD Jakarta)

JAKARTA, POSKOTA.CO.ID - Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Jakarta kembali melaksanakan Operasi Modifikasi Cuaca (OMC) tahap keempat tahun 2025.

Kegiatan ini berlangsung selama lima hari, mulai 17-21 Agustus 2025, dengan pusat operasi di Posko Bandara Halim Perdanakusuma.

Langkah ini ditempuh sebagai bentuk mitigasi terhadap potensi peningkatan curah hujan di wilayah Jakarta dan sekitarnya pada periode 18–21 Agustus 2025, sekaligus merespons peringatan dini banjir rob di pesisir utara Jakarta dan Kepulauan Seribu pada 17-22 Agustus 2025.

Hingga 19 Agustus 2025, telah dilaksanakan 9 sorti penerbangan dengan menaburkan sebanyak 7,2 ton bahan semai berupa NaCl dan CaO dengan total durasi terbang 12 jam 52 menit.

Penyemaian dilakukan di area sekitar Perairan Utara DKI Jakarta, Kabupaten Bekasi, Karawang, dan Subang. Dalam sehari, disiapkan tiga sorti penerbangan dengan rata-rata penggunaan bahan semai 800 kg per sorti.

Kepala Pelaksana BPBD Provinsi Jakarta, Isnawa Adji, menyampaikan bahwa pelaksanaan OMC merupakan langkah preventif untuk menjaga kenyamanan dan keselamatan warga ibu kota.

Baca Juga: Banjir Rob Sempat Rendam Muara Angke Setinggi 110 Cm

“Melalui upaya ini, Pemprov DKI Jakarta terus berkomitmen untuk mengurangi risiko terjadinya genangan dan dampak lain akibat cuaca ekstrem. Partisipasi masyarakat dengan selalu memperbarui informasi resmi dan menjaga kebersihan lingkungan juga sangat penting dalam mendukung mitigasi bersama,” kata Isnawa dalam keterangan tertulis, Rabu, 20 Agustus 2025.

Sementara itu, Direktur Operasional Modifikasi Cuaca BMKG, Budi Harsoyo, menegaskan bahwa OMC dilakukan dengan perhitungan ilmiah yang cermat.

“Operasi ini dilaksanakan untuk mengatur distribusi hujan agar tidak terkonsentrasi di wilayah rawan genangan dan banjir. Dengan kolaborasi lintas lembaga, kita berupaya menjaga agar aktivitas masyarakat dapat tetap berjalan normal,” jelasnya.

Selain melalui OMC, Pemprov Jakarta bersama BPBD dan lintas sektor terus melakukan berbagai langkah mitigasi untuk menghadapi potensi curah hujan tinggi pada musim penghujan.

Upaya mitigasi tidak hanya bertumpu pada teknologi modifikasi cuaca, tetapi juga dilakukan melalui peningkatan kapasitas masyarakat, optimalisasi infrastruktur, serta penguatan sistem peringatan dini.

Sejumlah langkah yang dilakukan antara lain pembersihan dan normalisasi saluran air, penguatan sistem peringatan dini, simulasi dan pelatihan kesiapsiagaan, pemetaan wilayah rawan genangan, serta edukasi dan sosialisasi publik.

Dengan berbagai langkah mitigasi ini, Pemprov Jakarta berharap seluruh pihak dapat berperan aktif dalam menjaga lingkungan dan meminimalisir dampak bencana hidrometeorologi.

"Sinergi antara pemerintah, lembaga teknis, dan masyarakat menjadi kunci utama untuk mewujudkan Jakarta yang tangguh menghadapi bencana," ucap Isnawa.


Berita Terkait


News Update