POSKOTA.CO.ID - Dunia investasi kini tidak lagi eksklusif. Jika dulu hanya dikenal di kalangan profesional finansial atau pebisnis mapan, kini banyak anak muda mulai tertarik terjun ke dunia investasi sejak dini. Namun, di tengah maraknya konten instan seputar “cuan cepat”, penting bagi pemula untuk memiliki fondasi yang kuat.
Di antara banyak sosok inspiratif, nama Timothy Ronald mencuat sebagai salah satu edukator keuangan muda yang konsisten membagikan ilmu secara gratis. Lewat konten-konten di YouTube, TikTok, dan Instagram, Timothy menyederhanakan konsep keuangan dan investasi menjadi lebih ramah dan membumi.
Salah satu konten edukatif yang banyak menyita perhatian adalah saat ia membagikan tiga buku investasi penting yang wajib dibaca oleh siapa pun yang ingin membangun portofolio secara cerdas dan matang.
Baca Juga: Terungkap! DJ Panda Ternyata Pernah Tinggal Serumah dengan Erika Carlina Sebelum Putus
1. Wealth of Nations – Adam Smith
Fondasi Ilmu Ekonomi Modern
Buku ini bukan sekadar klasik, melainkan tonggak sejarah lahirnya ilmu ekonomi modern. An Inquiry into the Nature and Causes of the Wealth of Nations, atau yang lebih dikenal sebagai Wealth of Nations, ditulis oleh ekonom Skotlandia, Adam Smith, dan pertama kali diterbitkan pada tahun 1776.
Menurut Timothy, membaca buku ini akan membuka pemahaman dasar tentang bagaimana pasar bekerja secara alami, tanpa intervensi pemerintah berlebihan. Konsep invisible hand menjadi fondasi dari pemikiran pasar bebas yang relevan dalam dunia investasi masa kini.
Perspektif Manusia: Mengapa Harus Klasik?
Banyak orang menghindari buku klasik karena dianggap berat. Tapi Timothy memandang sebaliknya. Ia percaya bahwa pemahaman ekonomi dari akar-akarnya akan membantu investor pemula tidak mudah tergoda janji profit tinggi tanpa dasar.
“Kalau kamu ngerti cara pasar terbentuk, kamu nggak gampang panik atau ikut arus,” ujarnya dalam salah satu video.
2. Security Analysis – Benjamin Graham
Kitab Suci Para Investor
Buku ini sering dijuluki sebagai kitab suci para value investor. Ditulis oleh Benjamin Graham dan David Dodd, Security Analysis adalah karya monumental yang memengaruhi banyak investor besar dunia, termasuk Warren Buffett.
Dalam buku ini, Graham mengenalkan metode analisis fundamental yang mendalam—cara membaca laporan keuangan, mengevaluasi kinerja bisnis, hingga menilai apakah suatu saham undervalued atau overvalued.
Kenapa Ini Penting untuk Pemula?
Timothy menekankan bahwa investasi bukan soal menebak saham mana yang naik. “Kamu harus ngerti nilai bisnisnya, bukan sekadar harga sahamnya,” jelasnya.
Menurutnya, dengan memahami metode dari buku ini, pemula akan lebih bijak dalam memilih saham dan tidak terjebak pada tren sesaat atau spekulasi.
3. The Intelligent Investor – Benjamin Graham
Panduan Praktis yang Relevan Sepanjang Masa
Masih dari Graham, The Intelligent Investor dianggap lebih “user-friendly” daripada Security Analysis. Buku ini dirancang sebagai panduan untuk investor individu, terutama mereka yang tidak berasal dari latar belakang keuangan profesional.
Timothy menyebut buku ini sebagai teman perjalanan dalam investasi jangka panjang. Di dalamnya, pembaca belajar tentang pentingnya margin of safety, strategi defensif, serta bagaimana mengendalikan emosi dalam menghadapi fluktuasi pasar.
Perspektif Emosional: Menjadi Investor yang Tahan Uji
Bagi Timothy, tantangan terbesar investor pemula bukan teknikal, tapi psikologis. Banyak yang panik saat pasar turun, atau terlalu serakah saat pasar naik. Buku ini mengajarkan bahwa kesabaran dan disiplin lebih penting daripada sekadar analisis teknis.
“Kalau kamu pengin tahan lama di investasi, buku ini wajib banget dibaca dan diulang,” ucap Timothy dalam podcast-nya.
Refleksi: Belajar dari Buku, Bukan Cuma Dari Tren
Di era informasi yang serba cepat, mudah sekali terjebak pada konten-konten bombastis soal investasi: “cuan 100% dalam seminggu”, “saham A pasti naik”, atau “ini koin kripto yang bakal meledak!”
Timothy Ronald mengingatkan bahwa investasi adalah proses belajar panjang yang butuh pondasi kuat. Dengan membaca buku-buku klasik seperti rekomendasinya, pemula akan belajar berpikir jangka panjang, mempertimbangkan risiko, dan memahami prinsip-prinsip dasar pasar.
Ia menyarankan agar setiap calon investor tidak tergesa-gesa membuka akun saham atau kripto, tetapi meluangkan waktu memahami konsep ekonomi dan analisis keuangan terlebih dahulu.
Baca Juga: Terungkap! DJ Panda Ternyata Pernah Tinggal Serumah dengan Erika Carlina Sebelum Putus
Belajar investasi, menurut Timothy, tak ubahnya belajar hidup. Kamu butuh memahami dulu nilai-nilai, belajar dari kesalahan, dan membentuk pola pikir yang tidak reaktif. Buku-buku yang direkomendasikannya bukan hanya soal keuangan, tapi juga membangun pola pikir logis, sabar, dan kritis.
Ketika kamu memahami invisible hand dari Adam Smith, kamu belajar tentang harmoni pasar. Saat kamu menguasai Security Analysis, kamu belajar pentingnya data dan kehati-hatian. Dan dengan The Intelligent Investor, kamu belajar tentang kekuatan mengendalikan emosi.
“Kalau bisa ngerti tiga buku ini, bukan cuma investasimu yang berkembang. Karaktermu juga ikut tumbuh,” ungkap Timothy dalam salah satu sesi Instagram Live.
Belajar investasi dari nol memang tidak mudah. Namun dengan pendekatan yang tepat, terutama dari sumber yang kredibel dan mendalam seperti buku-buku di atas, perjalanan menuju kemandirian finansial bisa jadi lebih menyenangkan dan bermakna.
Timothy Ronald telah memberikan panduan awal yang sederhana tapi powerful—mulai dari literasi, bukan dari aplikasi trading. Bangun fondasi dulu, baru bangun portofolio.
Bagi kamu yang serius ingin belajar investasi dan mengembangkan kekayaan secara berkelanjutan, tiga buku ini adalah bekal utama. Tidak hanya akan membuatmu lebih siap menghadapi dunia finansial yang dinamis, tapi juga membantumu menjadi investor yang tenang, cerdas, dan tahan banting.