Warga Kampung Pemulung di TPA Sarimukti KBB Waswas Digusur: "Kami Juga Manusia"

Rabu 23 Jul 2025, 07:07 WIB
Warga Kampung Pemulung Sampah di TPA Sarimukti, Kecamatan Cipatat, Kabupaten Bandung Barat. (Sumber: Poskota/Gatot Poedji Utomo)

Warga Kampung Pemulung Sampah di TPA Sarimukti, Kecamatan Cipatat, Kabupaten Bandung Barat. (Sumber: Poskota/Gatot Poedji Utomo)

BANDUNG BARAT, POSKOTA.CO.ID – Mentari belum tinggi saat anak-anak berlarian di lorong sempit Kampung Pemulung, Blok Ciherang, Kecamatan Cipatat, Kabupaten Bandung Barat.

Senyum mereka lepas, meski debu dan bau sampah dari TPA Sarimukti menyengat.

Di balik keceriaan itu, tersimpan keresahan. Mereka khawatir kehilangan tempat tinggal yang telah lama mereka sebut rumah.

Gubernur Jawa Barat, Dedi Mulyadi, mencanangkan penataan kawasan TPA Sarimukti. Bagi sebagian orang, ini kabar baik. Tapi tidak bagi sekitar 50 kepala keluarga yang tinggal berdampingan dengan gunungan sampah.

Baca Juga: Kejari Bongkar Korupsi Mobil Lab Covid-19 di Bandung Barat, Eks Kadinkes Jadi Tersangka

Beberapa pekan lalu, sejumlah warung dan pondok semi permanen di tepi jalan menuju TPA dibongkar.

Pemerintah menyebutnya sebagai bagian dari perbaikan tata kelola lingkungan. Warga yang dibongkar diberi uang kompensasi untuk sewa tempat sementara.

Tapi warga yang tinggal lebih dalam, seperti di Kampung Pemulung, justru makin khawatir.

Sesepuh kampung, Nandang Beceng, 54 tahun, mengaku ini sudah tempat tinggalnya yang ketiga.

“Awalnya cuma saya dan beberapa keluarga. Tapi seiring waktu, jumlah keluarga yang datang terus bertambah. Akhirnya semua didata,” ujarnya sambil menunjuk deretan rumah kayu berukuran belasan meter persegi.

Nandang menyebut para pemulung datang dari berbagai daerah, seperti Sukabumi, Cianjur, Bogor, Purwakarta, hingga Gunung Halu. Mereka datang dengan mimpi hidup sederhana dari memilah sampah.


Berita Terkait


News Update