Ketua RW Beberkan Cara Pelaku Penipuan Jual Beli Kontrakan Jerat Korban di Bekasi

Senin 14 Jul 2025, 17:52 WIB
Penampakan kontrakan fiktif di Kelurahan Jakasampurna, Kecamatan Bekasi Barat, Kota Bekasi, yang telah dihancurkan oleh kakak terduga pelaku pada Senin, 14 Juli 2025. (Sumber: POSKOTA | Foto: Nurpini Aulia Rapika)

Penampakan kontrakan fiktif di Kelurahan Jakasampurna, Kecamatan Bekasi Barat, Kota Bekasi, yang telah dihancurkan oleh kakak terduga pelaku pada Senin, 14 Juli 2025. (Sumber: POSKOTA | Foto: Nurpini Aulia Rapika)

"Pernah saya tanda tangani surat pengembalian untuk dua orang, masing-masing Rp75 juta dan Rp90 juta, itu Maret kemarin. Diduga uangnya dari korban baru lagi," ujarnya.

Diketahui, pemasaran kontrakan bodong itu dilakukan melalui media sosial Facebook dengan bantuan seorang makelar bernama Yurike.

Fikri mengatakan, mayoritas korban berasal dari wilayah Bintara Bekasi. Namun, ada juga yang datang dari Jakarta Timur, Kabupaten Bekasi, bahkan hingga Tambelang dan Gabus.

Setelah kasus ini mencuat, para korban membuat grup WhatsApp dan sejak Minggu, 13 Juli 2025 sampai hari ini, telah melaporkan kasus dugaan penipuan jual beli kontrakan ke Polres Metro Bekasi Kota.

Baca Juga: Puluhan Orang Jadi Korban Penipuan Modus Jual Beli Kontrakan di Bekasi, Kerugian Capai Rp5 Miliar

Henry Idris, 45 tahun, warga Kelurahan Jatibening, Kecamatan Pondok Gede, Kota Bekasi, menjadi salah satu dari puluhan korban penipuan jual beli kontrakan yang diduga melibatkan sindikat. Ia mengalami kerugian hingga ratusan juta rupiah.

“Penipuan ini menurut saya sudah pasti sindikat. Awalnya saya tahu dari akun Facebook bernama Yurike yang menawarkan rumah kontrakan murah. Lalu saya dipertemukan dengan seorang wanita bernama Karsih yang mengaku sebagai pemilik kontrakan tersebut," kata Henry

Meski telah mengeluarkan uang ratusan juta, Henry mengaku hanya mendapatkan kuitansi dan surat girik tanah. Bahkan, proses transaksi pun diduga dilakukan di rumah notaris palsu, bukan di kantor resmi.

"Dia bilang suratnya masih girik. Setelah harga deal, kami dibawa ke rumah yang katanya notaris. Tapi ternyata notaris gadungan," ungkapnya. (CR-3)


Berita Terkait


News Update