POSKOTA.CO.ID - Dalam beberapa tahun terakhir, fenomena pinjaman online (pinjol) seakan sudah lekat dengan masyarakat.
Banyak yang menilai pinjol menyusahkan dan merugikan, namun tak sedikit pula yang merasa terbantu oleh keberadaannya.
Nyatanya, kedua pendapat ini sama-sama benar. Pinjol bisa menjadi solusi tapi juga bisa menjadi jerat, tergantung bagaimana pengguna mengelolanya.
“Pada hakikatnya, pinjol adalah tools, dan kita adalah masternya,” demikian seperti dikutip dari channel YouTube Andre Tuwan, Minggu, 4 Mei 2025.
Baca Juga: Bahaya Pinjol Ilegal, Ini Risiko Besar yang Mengintai Data NIK KTP Anda
Adapun pinjaman daring (pindar) legal yang terdaftar dan diawasi oleh Otoritas Jasa Keuangan (OJK) menawarkan kemudahan tanpa ribet, pencairan cepat, dan nominal yang cukup besar. Bahkan tanpa syarat agunan.
Contohnya, Kredivo memberikan limit hingga Rp50 juta dan Indodana hingga Rp70 juta. Ini tentu menjadi solusi keuangan yang sangat membantu, terutama di saat Anda membutuhkan dana darurat.
Sayangnya, kepercayaan masyarakat terhadap pindar legal seringkali tercoreng oleh praktik pinjol ilegal.
“Pinjol ilegal itu kasih bunga tinggi dan tidak transparan. Ada yang pinjam 2,5 juta tapi harus bayar ratusan juta dan tetap belum lunas,” jelasnya.
Ia menambahkan, pinjol ilegal umumnya menyasar masyarakat melalui SMS atau WhatsApp dan memberikan penawaran yang tampak menarik namun berujung jerat hutang.
Tiga Cek Penting Sebelum Mengajukan Pinjol
Agar tidak terjerumus ke dalam masalah keuangan akibat pinjol, ada tiga hal yang perlu diperhatikan sebelum mengajukan pinjaman. Diantaranya:
1. Cek Kemampuan Bayar
Pastikan Anda memiliki pendapatan tetap dan tahu kapan bisa membayar.
"Apabila kita tahu nanti di tanggal 25 kita gajian, dan butuh dana mendesak di tanggal 20, kita bisa pertimbangkan ambil pinjol, asal cicilannya tidak lebih dari 35 persen dari penghasilan,” katanya.
2. Cek Situasi Darurat
Dalam kondisi kepepet, pinjol bisa menjadi pilihan.
Akan tetapi, sebaiknya mendahulukan pinjaman dari keluarga atau teman agar terhindar dari bunga tinggi.
"Kalau pinjam ke keluarga, kita bisa hindari bunga 0,2 persen per hari dari pinjol,” sarannya.
3. Cek Tujuan Pinjaman: Konsumtif vs Produktif
Pinjaman produktif digunakan untuk hal yang menghasilkan, seperti membuka usaha.
Ia menyarankan, pastikan usaha bisa memberi keuntungan minimal dua kali lipat dari cicilan pinjaman agar tidak gagal bayar.
Baca Juga: Waspada Retasan Google Kontak oleh Pinjol, Fakta atau Gertakan?
KUR Alternatif Pinjaman dengan Bunga Rendah
Bagi pelaku usaha yang membutuhkan modal dengan bunga lebih rendah, Kredit Usaha Rakyat (KUR) bisa menjadi solusi.
Bunga dari pinjaman ini hanya 0,5 persen per bulan atau 6 persen per tahun. Jauh lebih murah dibandingkan pinjol.
Pinjaman online bukanlah musuh, tetapi alat yang perlu digunakan dengan bijak.
Memahami risikonya dan mengevaluasi kondisi keuangan pribadi adalah kunci agar pinjol menjadi penyelamat, bukan bencana.