BEKASI, POSKOTA.CO.ID - Wakil Bupati Bekasi, Asep Surya Atmaja, memastikan Pemerintah Kabupaten Bekasi telah berkoordinasi dengan Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) untuk mengantisipasi dampak jika terjadi gempa susulan.
Gempa magnitudo 4,7 pada Rabu malam, 20 Agustus 2025, mendorong Pemkab Bekasi meningkatkan kewaspadaan jika terjadi gempa susulan.
Asep menjelaskan sejauh ini, berdasarkan inventarisir, wilayah paling terdampak gempa adalah Kecamatan Bojongmangu karena secara geografis berada di dataran tinggi.
"Pastinya BPBD sekarang sudah bergerak, mengakomodir ke mana saja rumah yang memang berdampak pada gempa semalam. Di Bojongmangu yang lumayan agak berat, karena daerah-daerah agak pegunungan, agak berbukit," ujar Asep saat ditemui di Harapan Mulya, Kamis, 21 Agustus 2025.
Baca Juga: BMKG Sebut Segmen Citarum Pemicu Gempa Karawang-Bekasi, Bisa Ancam Jakarta
"Jadi memang yang terimbas sangat parah yaitu di daerah Bojongmangu. Tapi untuk yang lainnya nggak terlalu parah, cuma getaran-getaran saja," ungkapnya.
Asep mengatakan banyak warga yang panik dan berhamburan keluar rumah pada saat gempa berlangsung. Menurutnya, gempa tersebut terjadi akibat adanya lempengan.
"Dan orang-orang pun berhamburan pada lari ke depan. Pastinya ada lempengan, kalau enggak ada lempengan nggak mungkin ada gempa," katanya.
Menurutnya, meskipun hanya ada beberapa kecamatan di Kabupaten Bekasi yang mengalami dampak gempa berkekuatan 4,7 SR itu, BPBD Bekasi sudah bersiap melakukan langkah antisipasi menghadapi potensi gempa susulan.
"Dan kami rasakan, kami juga enggak tahu nih gempa kok bisa berpusat di Kabupaten Bekasi. Oleh sebab itu BPBD sekarang berperan aktif untuk mengantisipasi hal-hal gempa berkelanjutan," kata Asep.
Asep pun mengimbau masyarakat agar tetap tenang dan mengikuti arahan pemerintah. "Imbauan masyarakat pastinya tenang, ikuti aturan-aturan pemerintah," tegasnya.