DEPOK, POSKOTA.CO.ID - Semarak perayaan Hari Kemerdekaan Indonesia dibarengi dengan upacara 17 Agustus yang di selenggerakan di berbagai daerah.
Namun yang unik di wilayah Depok, Jawa Barat terlihat upacara 17 Agustus dilakukan di jalan raya.
Lokasi tersebut berada di Lampu Merah Ramanda, Depok. Dalam video yang diunggah oleh akun Instagram @depok24jam tampak aparat kepolisian dan perangkat lainnya melakukan upacara.
Lebih lanjut, pembacaan proklamasi Indonesia dengan suara Presiden RI ke-1, Ir Soekarno lengkap dengan lagu kemerdekaan.
Baca Juga: Warga Depok Hentikan Aktivitas, Khidmat Ikuti Detik-Detik Proklamasi
Selain itu, sejumlah warga di yang berada di trotoar pun turut serta mengikuti upacara tersebut.
“Peringatan detik-detik Proklamasi Kemerdekaan RI yang dimulai pukul 10.00 WIB,” keterangan akun @depok24jam.
Disorot Warganet
Usai diunggahnya video tersebut, banyak warganet yang merespon dan mempertanyakan mengapa upacara kemerdekaan dilakukan di jalan Raya.
Tak hanya itu, lontaran komentar warganet bernada kritis seperti mempertanyakan terkait pajak yang kian melambung tinggi.
Baca Juga: Ibu Rumah Tangga di Cimanggis Depok Jadi Korban Jambret, Aksi Pelaku Terekam CCTV
Lebih lanjut, ada pula yang menyinggung mengenai pungli atau pungutan liar.
“Itu kalau ada ambulan gimana?,” tanya warganet.
“Suruh berdiri dulu,” jawab warganet.
Kemudian warganet pun menyinggung terkait pungutan liar.
Baca Juga: Alasan CFD Depok Ditiadakan pada Minggu, 17 Agustus 2025
“Yuk udah main merdeka-merdekaannya, mari lanjut pungli lagi,” kata warganet.
“Gebrakan baru di mulai dari Depok,” tutur warganet.
Ada pula publik yang menanyakan mengapa upacara kemerdekaan dilakukan di jalan raya.
“Kok di situ upacaranya?,” tanya warganet.
Baca Juga: Polisi Tidur di Depok Ini Dibongkar karena Membahayakan Pengendara
Kritikan pun terus terlontar dari publik terkait video upacara 17 Agustus di Depok tersebut, sebagian menyebutkan terkait korupsi.
“Bangsa yang besar pajaknya dan korupnya. Pejabat dan aparat merayakan kemerdekaan dengan uang rakyat, tapi rakyat merayakan kemerdekaan dengan memungut uang dari rumah ke rumah,” tutur warganet.
“Merdeka hanya tinggal kata pak Presiden dan para wakil serta dewan rakyat. Kenyataannya kami terdzolimi apa sih sebenarnya makna dari merdeka tentu pak Presiden dan wakil yang tahu. Jangan lagi tutup mata dan telinga,” ujar warganet.
Kritikan publik di media sosial soal perayaan kemerdekaan ini terus menimbulkan pro dan kontra serta terus disuarakan.