POSKOTA.CO.ID - Setiap tahun, Korlantas Polri rutin menggelar Operasi Patuh. Meskipun terkesan hanya sebatas kegiatan kepolisian, agenda ini sejatinya mencerminkan komitmen negara untuk melindungi keselamatan pengguna jalan.
Tidak hanya kendaraan pribadi yang menjadi sasaran pengawasan, tetapi juga kendaraan umum dan angkutan barang yang sering kali abai terhadap aturan keselamatan.
Perspektif unik yang perlu dicatat adalah bahwa keberhasilan operasi seperti ini tak semata diukur dari jumlah surat tilang yang dikeluarkan, melainkan juga dari bagaimana masyarakat mulai menyadari pentingnya kedisiplinan di jalan raya. Kesadaran kolektif adalah pilar terkuat dalam menciptakan budaya berlalu lintas yang aman dan tertib.
Baca Juga: Pansus DPRD Kota Bandung Bahas Raperda RPJMD Tentang Peningkatan Kualitas Hidup dan Keterbukaan
Ragam Nama dan Ciri Khas di Tiap Daerah
Walau digelar serentak secara nasional, Operasi Patuh memiliki penamaan berbeda di setiap wilayah. Di Jawa Tengah, kegiatan ini dikenal sebagai Operasi Patuh Candi, sedangkan di Banten disebut Operasi Patuh Maung. Nama tersebut bukan sekadar identitas lokal, tetapi juga simbol pendekatan yang kontekstual dengan karakteristik masyarakat setempat.
Penamaan khas ini membantu warga lebih mudah mengenali kegiatan dan memahami bahwa operasi bukan sekadar “razia,” melainkan bagian dari upaya edukasi dan perlindungan.
Tujuan Strategis: Dari Penindakan hingga Edukasi
Salah satu tujuan utama Operasi Patuh Maung 2025 adalah menciptakan kondisi kamseltibcarlantas (keamanan, keselamatan, ketertiban, dan kelancaran lalu lintas). Mungkin istilah ini terdengar birokratis, tetapi maknanya sangat dekat dengan kehidupan sehari-hari: mengurangi potensi kecelakaan fatal, meminimalkan konflik antar-pengguna jalan, dan memastikan aktivitas ekonomi berjalan lancar.
Operasi juga menjadi bagian dari momentum menyambut Hari Keselamatan Lalu Lintas dan Angkutan Jalan, yang diperingati pada 19 September. Jadi, bisa dikatakan bahwa program ini bukan hanya “penegakan hukum musiman,” melainkan satu rangkaian kebijakan berkelanjutan.
Jadwal Pelaksanaan Operasi Patuh Maung 2025
Di wilayah Banten, Operasi Patuh Maung berlangsung 14–27 Juli 2025, bersamaan dengan pelaksanaan di provinsi lain. Dua pekan penuh ini dimanfaatkan kepolisian untuk melakukan tindakan preemtif, preventif, dan represif secara sistematis.
- Preemtif: Sosialisasi dan edukasi agar masyarakat paham aturan lalu lintas.
- Preventif: Patroli rutin dan pengawasan di titik rawan.
- Represif: Penegakan hukum melalui tilang manual maupun elektronik (ETLE).
Kombinasi ketiganya diharapkan tidak hanya membuat masyarakat “takut ditilang,” tetapi benar-benar menumbuhkan disiplin.
Fokus Penindakan: Delapan Sasaran Pelanggaran Utama
Kegiatan penindakan dalam Operasi Patuh Maung 2025 diarahkan pada delapan jenis pelanggaran prioritas yang paling sering menjadi pemicu kecelakaan, yakni:
- Penggunaan ponsel saat berkendara.
- Pengemudi di bawah umur.
- Pelanggaran penggunaan helm SNI.
- Tidak menggunakan sabuk pengaman.
- Berkendara melawan arus.
- Mengemudi dalam pengaruh alkohol.
- Over dimensi dan over load (ODOL).
- Pelanggaran lampu isyarat atau marka jalan.