Teori One Piece Terbaru yang Membongkar Keanehan di Pulau Elbaf

Minggu 06 Jul 2025, 15:03 WIB
Potret kru Mugiwara dalam Arc Elbaf, One Piece. (Sumber: X/@MarcoGrandFleet)

Potret kru Mugiwara dalam Arc Elbaf, One Piece. (Sumber: X/@MarcoGrandFleet)

POSKOTA.CO.ID – Dalam teori terbaru yang dikembangkan oleh pengamat One Piece, Typical Joe, dugaan muncul bahwa fenomena distorsi waktu yang terjadi di Elbaf berakar pada anomali gravitasi dan perubahan kutub planet dalam dunia fiksi tersebut.

Temuan ini mengarah pada hipotesis lingkungan ekstrem yang membentuk asal-usul raksasa.

"Sepanjang arc Elbaf, kita mendapat petunjuk berulang bahwa mereka yang terlalu lama berada di Elbaf cenderung mengalami waktu secara berbeda dibandingkan dengan dunia luar," tulis Typical Joe dalam teorinya, dikutip oleh Poskota dalam unggahan akun X miliknya, Kamis, 2 Juli 2025.

Meski tidak secara harfiah waktu berjalan lebih lambat, ia meyakini bahwa "persepsi waktu para pengunjung menjadi terganggu karena skala lingkungan yang masif." Namun, menurutnya, ukuran besar semata tidak cukup menjelaskan fenomena tersebut.

Baca Juga: Apa Artinya 'Retcon' dalam Dunia One Piece? Penjelasan Lengkap ketika Kisah Berubah di Tangan Sang Mangaka

Joe kemudian merujuk pada teori “Pole Shift” yang dipopulerkan oleh pencipta teori lain bernama DropThePizza.

Ia menyoroti petunjuk dari chapter 1056 manga One Piece, di mana jarum kompas dalam cerita tampak menunjuk ke arah barat daya alih-alih utara sejati.

"Utara tidak menunjuk ke utara sejati, tapi ke barat daya," tulisnya. "Ini menjadi bukti kuat bahwa teori pergeseran kutub benar, dan bahwa dunia One Piece memang telah bergeser dari poros orbit alaminya,"

Dalam penjelasannya, Joe menyebut bahwa jika poros planet bergeser hingga 45 derajat, akan terjadi perubahan besar pada atmosfer, medan magnet, serta gravitasi planet. "Kondisi ini ideal untuk mendukung pertumbuhan makhluk hidup berukuran sangat besar," jelasnya.

Baca Juga: Panduan Lengkap bagi Anda yang Hendak Nonton One Piece: Sejarah, Kekuatan, dan Perjuangan Menuju Kebebasan

Menurutnya, Elbaf, yang awalnya merupakan pulau paling utara, tidak lagi berada di utara akibat perubahan tersebut. Hal ini, katanya, dapat menjelaskan bagaimana medan gravitasi baru dapat memicu persepsi waktu yang melambat serta pertumbuhan raksasa secara alami.

Joe juga menyatakan bahwa fenomena ini memiliki dampak naratif lebih luas terhadap jalannya cerita One Piece, terutama jika dikaitkan dengan karakter Shanks dan Buggy.

"Ini bisa memberi arti baru pada perdebatan Kutub Utara vs Kutub Selatan antara Shanks dan Buggy," katanya.

Keduanya disebut berpotensi memainkan peran penting dalam pengungkapan besar terkait kutub planet dan sejarah dunia One Piece.

Baca Juga: One Piece: Kekuatan Terpendam Loki Akhirnya Terungkap dan Fakta-Fakta Mengejutkan Lainnya

Tak hanya itu, ia menyebutkan kekuatan magnetik milik Eustass Kid sebagai elemen yang belum sepenuhnya dimanfaatkan oleh pengarang One Piece, Eiichiro Oda.

“Sebagian besar orang menganggap Bajak Laut Kid sudah dikalahkan, tapi ini bisa jadi alasan besar untuk Oda membawanya kembali,” ujar Joe.

Hal ini merujuk pada kekuatan Kid yang dapat menciptakan serta memanipulasi medan magnet, kemampuan yang sangat relevan dalam konteks teori pergeseran kutub.


Berita Terkait


News Update