POSKOTA.CO.ID – Kita tumbuh dengan keyakinan bahwa menjadi orang baik berarti harus selalu mengiyakan, harus selalu menolong, harus selalu hadir.
Tapi dalam perjalanan itu, kita perlahan menghilang dari hidup kita sendiri. Kita kehilangan arah, kehilangan energi, dan lebih buruknya, kehilangan diri sendiri.
Jika kamu merasa seperti ini, mungkin yang kamu butuhkan bukan liburan, bukan pengakuan, tapi batasan diri.
"Kamu melakukan segalanya untuk semua orang. Kamu selalu tersedia, selalu membantu, tapi entah kenapa kamu merasa tak terlihat. Tak ada yang menanyakan kabarmu. Tak ada yang peduli apakah kamu baik-baik saja atau tidak," ujar advokat kesehatan mental Gayathri Arvind, dikutip oleh Poskota dari kanal YouTube Abhasa - Mental Health pada Sabtu, 21 Juni 2025.
Baca Juga: 8 Kebiasaan Ini Terbukti Tingkatkan Kesehatan Mental, Sudah Coba?
5 Tanda Kamu Butuh Batasan Diri
Selalu Lelah Tanpa Alasan yang Jelas
Kamu bangun sudah merasa lelah, dan tidur pun tetap tidak membuat tubuh dan pikiran terasa segar.
Padahal bukan karena pekerjaan atau tanggung jawab besar, tapi karena energi dan emosimu terus-menerus habis ditarik oleh orang lain.
Kamu kehabisan tenaga untuk sesuatu yang bahkan tidak kamu sadari.
“Kamu merasa kelelahan, tapi kamu bahkan tidak tahu kenapa," kata Gayathri Arvind.
Baca Juga: Tips Meningkatkan Kepercayaan Diri, Begini Penjelasan Praktisi Kesehatan Mental
Takut Mengatakan “Tidak”
Setiap kali harus menolak permintaan orang lain, kamu merasa bersalah.
Seolah-olah kamu telah mengecewakan mereka. Kamu percaya bahwa menolak berarti egois, dan akhirnya kamu selalu berkata “ya”, bahkan ketika hati kecilmu ingin berkata “tidak”.
Dengan begitu, tidak memaksakan diri adalah yang penting perlu kamu ingat.
Merasa Tidak Penting dalam Hidupmu Sendiri
Kamu melakukan segalanya untuk orang lain, tapi kapan terakhir kali kamu melakukan sesuatu untuk dirimu sendiri?
Kapan terakhir kamu bertanya pada dirimu, "Apa yang aku butuhkan?" Jika kamu lupa kapan terakhir melakukannya, mungkin kamu sudah terlalu lama memprioritaskan orang lain.
Tidak ada yang lebih selain untuk kebaikan diri sendiri. Ini bukan berarti kamu menjadi egois. Adalah hal yang wajar jika kamu mementingkan dirimu sendiri.
Baca Juga: Perkuat Kesehatan Mental, Pakar Berikan Tips Bangkit dari Kegagalan
Orang Lain Menganggap Kamu akan Selalu Tersedia
Karena kamu terlalu sering berkata “ya”, orang-orang jadi terbiasa. Mereka tidak lagi menanyakan apakah kamu punya waktu atau tenaga.
Dan ketika kamu mulai belajar mengatakan “tidak”, mereka merasa kecewa. Bukan karena mereka jahat, tapi karena kamu telah melatih mereka untuk selalu bergantung padamu.
“Mereka terbiasa karena kamu melatih mereka begitu," kata Gayathri Arvind.
Baca Juga: Strategi Mental Premortem Thinking, Kunci Tetap Tenang dalam Keadaan Penuh Tekanan
Membantu karena Terbiasa, Bukan karena Ikhlas
Kamu bilang kamu membantu karena cinta dan kepedulian. Tapi jauh di dalam hati, kamu lelah.
Kamu berharap ada yang berkata, “Sudah, biar aku saja yang kerjakan.” Bukan cinta yang membuatmu tetap membantu, tapi kelelahan yang tak kau sadari sudah menjadi luka.
Dengan demikian, apa yang kamu anggap baik sebenarnya belum tentu baik.
Baca Juga: Kamu Lagi Merasa Down? Merry Riana Punya Cara Jitu Pulihkan Mentalmu
Kebaikan Bukan Berarti Harus Selalu Mengorbankan Diri
Sering kali kita diajarkan bahwa menjadi baik berarti selalu mengutamakan orang lain.
Bahwa mengatakan “tidak” adalah bentuk egois. Tapi kenyataannya, setiap “ya” yang kita ucapkan punya harga. Ketika kamu berkata “ya” untuk membantu orang lain di tengah malam, kamu sebenarnya berkata “tidak” pada kesehatanmu sendiri.
“Kamu tidak lelah karena kamu membantu orang. Kamu lelah karena kamu terus menolak dirimu sendiri," ucap Gayathri Arvind.
Ketika kamu terus mengatakan “tidak” pada tubuhmu, pikiranmu, dan emosimu, mereka juga akan berhenti berjuang untukmu. Dan akhirnya, kamu akan merasa kosong, tak dihargai, bahkan tak dianggap. Tapi ini bisa diubah, dimulai dengan satu hal penting, yakni membuat batasan diri.
Baca Juga: Stres Bekerja? Ini 4 Tips Jaga Kesehatan Mental untuk Para Karyawan
Belajar Mengatakan “Tidak” dengan Bijak
Batasan bukan berarti kamu menjauh dari orang lain. Bukan berarti kamu berhenti peduli. Batasan adalah cara memilih ke mana waktu, energi, dan cinta kamu diarahkan, dengan niat dan kesadaran.
Setiap kali seseorang meminta waktumu, berhenti sejenak. Tanyakan tiga hal ini:
- Apakah aku benar-benar ingin melakukannya?
- Apa yang akan aku korbankan jika aku mengatakan ya?
- Apakah aku rela dengan pengorbanan itu?
Kalau jawabannya membuatmu ragu, lebih baik katakan “tidak” dengan sopan. Dan jika kamu tidak yakin, tolak dulu sampai kamu yakin apa yang kamu rasakan.
Baca Juga: Ingin Hidup Bahagia? Ini 10 Tips Menjaga Kesehatan Mental Agar Tidak Mudah Stress
Ubah Cara Kamu Memperlakukan Diri, Maka Dunia akan Mengikutimu
Orang akan belajar dari caramu memperlakukan diri sendiri. Kalau kamu terus mengabaikan kebutuhanmu, mereka pun akan melakukan hal yang sama.
Tapi saat kamu mulai menaruh harga pada dirimu, menghormati waktumu, dan menjaga energimu, orang-orang akan belajar untuk melakukan hal yang sama.
Dan ya, akan ada yang kecewa. Akan ada yang marah. Tapi itu bagian dari proses. Yang penting adalah kamu tetap sopan, tetap konsisten, dan terus menghargai dirimu sendiri.
“Kamu akhirnya akan merasa dilihat, dihargai, dan diperhatikan. Bukan karena dunia berubah, tapi karena kamu telah berubah," kata Gayathri Arvind.