Penularan Emosi: Fenomena Psikologis di Balik Suasana Hati yang Menular

Kamis 12 Jun 2025, 20:03 WIB
Ilustrasi penularan emosi serta tips tetap positif di tengah suasana hati negatif . (Sumber: Healthline)

Ilustrasi penularan emosi serta tips tetap positif di tengah suasana hati negatif . (Sumber: Healthline)

POSKOTA.CO.ID - Pernahkah Anda merasa suasana hati Anda tiba-tiba berubah setelah berinteraksi dengan orang lain atau mungkin Anda merasakan kesedihan yang mendalam saat mendengarkan curhat teman, padahal sebelumnya Anda baik-baik saja? Ini bukanlah kebetulan.

Dalam dunia psikologi, fenomena ini dikenal sebagai penularan emosi.

Emosi baik positif maupun negatif, ternyata bisa menyebar seperti virus memengaruhi perasaan orang-orang di sekitar kita.

Baca Juga: Cara Melepaskan Beban Emosional serta Ketegangan yang Mengikat dalam Tubuh

Apa Itu Penularan Emosi?

Melansir dari laman Healthline, penularan emosi terjadi ketika seseorang secara tidak sadar meniru dan kemudian merasakan emosi serta ekspresi dari orang-orang di sekitarnya.

Ini bukan sekadar simpati, melainkan proses yang lebih dalam di mana Anda mulai menginternalisasi perasaan orang lain sebagai bagian dari pengalaman Anda sendiri.

Ini menjelaskan mengapa pepatah "kesengsaraan mencari teman" seringkali terbukti benar, karena orang-orang cenderung menarik diri ke dalam lingkaran sosial yang memiliki kesamaan emosional.

Baca Juga: Coba 7 Trik Ini Agar Kamu Disukai Atasan di Tempat Kerja

Mengapa Emosi Bisa Menular? Peran Neuron Cermin

Ilmu saraf menawarkan penjelasan menarik untuk fenomena emosi menular ini sistem neuron cermin.

Konsep ini pertama kali ditemukan pada monyet, di mana neuron tertentu aktif baik saat monyet melakukan suatu tindakan maupun saat mereka menyaksikan monyet lain melakukan hal yang sama.

Para ahli percaya bahwa sistem neuron cermin pada manusia juga bekerja serupa. Mereka tidak hanya merespons tindakan fisik, tetapi juga mungkin menjadi dasar bagaimana kita merasakan empati terhadap orang lain.

Saat kita melihat seseorang mengekspresikan emosi, neuron cermin kita mungkin "mencerminkan" emosi tersebut, memicu respons serupa di otak kita dan membuat kita merasakan apa yang orang lain rasakan.

Baca Juga: Inilah 9 Sayuran yang Dapat Membantu Menurunkan Tekanan Darah Tinggi Secara Alami dan Cepat

Proses Tiga Tahap Penularan Emosi

Para ahli yang mempelajari penularan emosi umumnya membagi proses ini menjadi tiga tahap, yaitu:

Peniruan atau Mimikri

Tahap pertama adalah peniruan emosi. Ini seringkali terjadi secara tidak sadar, terutama melalui bahasa tubuh.

Ketika berbicara dengan seseorang, Anda mungkin mulai meniru pose, isyarat, atau bahkan ekspresi wajah mereka.

Misalnya, jika Anda memulai percakapan dengan sedikit cemas, tetapi teman Anda menunjukkan ekspresi wajah yang rileks dan terbuka, ekspresi Anda mungkin ikut menjadi rileks.

Baca Juga: Makanan Ternyata Punya Dampak Besar pada Kesehatan Mental, Ini Faktanya!

Mimikri membantu kita terhubung dan memahami pengalaman orang lain, menjadikannya aspek kunci dari interaksi sosial.

Umpan Balik

Dengan meniru suatu emosi, Anda mulai merasakannya. Dalam contoh di atas, ekspresi wajah Anda yang rileks dapat membantu Anda merasa lebih tenang.

Psikolog Maury Joseph menjelaskan bahwa ini juga berlaku untuk pengalaman emosional yang lebih mendalam, seperti depresi.

Seseorang yang mengalami depresi mungkin mengekspresikan perasaannya melalui bahasa tubuh, pola bicara, atau ekspresi wajah.

Baca Juga: Butuh Konsultasi Psikolog Gratis? Coba JakCare, Layanan Kesehatan Mental 24 Jam dari Pemprov DKI

Isyarat-isyarat ini dapat "menginduksi reaksi emosional yang serupa pada orang-orang yang memiliki kerentanan lebih terhadap isyarat ini," jelasnya.

Penularan

Peniruan emosi biasanya membangkitkan emosi itu dalam diri Anda, dan kemudian emosi tersebut menjadi bagian dari pengalaman pribadi Anda.

Anda mulai mengekspresikannya atau menghubungkannya dengan orang lain dengan cara yang sama, sehingga proses penularan emosi ini menjadi lengkap.

Baca Juga: Tips Praktis untuk Menjaga Kesehatan Mental dan Fisik di Era Digital

Tips Tetap Positif di Tengah Emosi Menular

Penularan emosi tidak selalu buruk; siapa yang tidak ingin menyebarkan kebahagiaan? Namun, sisi negatifnya adalah emosi negatif dapat menyebar dengan sangat mudah.

"Tidak ada yang kebal terhadap penularan emosi," kata Joseph.

Meskipun demikian, Anda bisa mengamati emosi negatif dan mendukung orang di sekitar Anda tanpa harus ikut tertular suasana hati buruk mereka. Berikut adalah beberapa strategi, antara lain:

Kelilingi Diri dengan Hal Positif

Anda cenderung tidak akan menyerah pada suasana hati buruk orang lain jika Anda menjaga lingkungan di sekitar Anda penuh dengan hal-hal yang membuat Anda bahagia.

Jadikan ruang kerja Anda sebagai "tempat bahagia" dengan tanaman, foto orang terkasih, atau mendengarkan musik favorit.

Lingkungan yang positif dapat membantu Anda merasa lebih baik, bahkan saat menghadapi negativitas.

Tawarkan Positivitas

Jika Anda tidak ingin negativitas orang lain memengaruhi Anda, cobalah membalikkan keadaan dengan senyum dan suara yang ceria.

Senyum tidak hanya dapat membantu Anda merasa lebih positif, tetapi orang lain mungkin juga meniru bahasa tubuh Anda dan tertular suasana hati baik Anda, menciptakan situasi yang saling menguntungkan.

Kenali Apa yang Terjadi

Seringkali, kita tidak langsung menyadari saat suasana hati orang lain memengaruhi kita. Penting untuk memiliki kesadaran diri yang tinggi untuk mengenali bahwa perilaku orang lain membuat Anda merasa kesal atau tidak nyaman.

Menyadari bagaimana perasaan Anda berhubungan dengan pengalaman orang lain dapat mempermudah Anda mengatasinya tanpa harus bertindak berdasarkan perasaan tersebut.

Jika Anda bisa belajar untuk mengakui ketika suasana hati negatif seseorang memengaruhi Anda, Anda dapat berlatih menjauhkan diri dari situasi tersebut.

Tertawalah

Tertawa adalah obat yang mujarab. Ini dapat membantu meningkatkan suasana hati Anda dan meredakan stres.

Lebih jauh lagi, tawa dapat menyebar ke orang-orang di sekitar Anda. Ketika Anda merasa negativitas mulai merayap, bagikan video lucu, ceritakan lelucon, atau tonton sitkom favorit untuk meningkatkan positivitas.

Jangan Menganggapnya Pribadi

Penularan emosi erat kaitannya dengan empati. Jika seseorang yang Anda sayangi sedang mengalami masa sulit secara emosional, Anda mungkin secara tidak sadar menyerap pengalaman mereka dan terhubung dengan mereka dengan cara itu.

Ini adalah bagian alami dari menjadi manusia. Ingatlah bahwa Anda tidak bertanggung jawab atas perasaan mereka, Anda mungkin tidak bisa membantu mereka sepenuhnya, dan mereka hanya berbagi pengalaman dengan cara yang mereka tahu.

Jika orang terkasih Anda menghadapi kondisi kesehatan mental kronis seperti depresi, tidak ada salahnya mendorong mereka untuk mencari bantuan profesional atau mempertimbangkan untuk mencari dukungan untuk diri sendiri, karena banyak terapis juga bekerja dengan pasangan dan anggota keluarga.


Berita Terkait


News Update