POSKOTA.CO.ID - Banyak orang belum banyak menyadari bahwa apa yang dikonsumsi sehari-hari bisa berdampak besar terhadap kesehatan mental.
Dalam sistem pencernaan terdapat jutaan mikroorganisme, yang disebut gut microbiome.
Mikrobiota ini berfungsi penting untuk mencerna makanan, menyerap nutrisi, serta memproduksi senyawa kimia yang berdampak langsung pada sistem saraf pusat, termasuk neurotransmiter seperti serotonin dan dopamin.
Serotonin yang dikenal sebagai hormon kebahagiaan sendiri, ternyata 90 persen diproduksi di usus.
Baca Juga: Begini Caranya Mengelola Stres untuk Mendukung Kesehatan Mental
Oleh karena itu, jika keseimbangan mikroorganisme terganggu akibat pola makan yang buruk, maka produksi serotonin pun bisa menurun.
Hal tersebut berujung pada peningkatan risiko gangguan suasana hati, kecemasan, hingga depresi.
Salah satu jenis makanan yang patut diwaspadai adalah makanan tinggi gula tambahan seperti minuman manis, kue, permen, atau boba.
Konsumsi berlebih terhadap gula bukan hanya memicu obesitas dan diabetes, namun juga berdampak negatif pada kesehatan mental.
Kandungan gula tinggi dapat memicu peradangan dalam tubuh, termasuk pada otak, yang mengakibatkan gangguan pada fungsi kognitif serta meningkatkan kecenderungan stres dan depresi.
Penelitian yang dimuat dalam Journal of Depression and Anxiety menunjukkan, individu dengan konsumsi gula berlebih memiliki risiko 23 persen lebih tinggi mengalami gejala depresi.