Cara Diversifikasi Investasi Kripto, Simak 4 Strategi Efektif untuk Minimalkan Risiko

Senin 01 Sep 2025, 20:38 WIB
Ilustrasi disversifikasi aset cryptocurrency. (Sumber: Freepik)

Ilustrasi disversifikasi aset cryptocurrency. (Sumber: Freepik)

Pepatah lama “jangan taruh semua telur dalam satu keranjang” juga berlaku di dunia kripto. Jangan hanya berinvestasi pada satu koin, tetapi sebarkan ke beberapa koin, seperti:

  • Kripto berkapitalisasi besar seperti Bitcoin (BTC) dan Ethereum (ETH) untuk stabilitas.
  • Altcoin menjanjikan dengan potensi pertumbuhan jangka panjang.
  • Sektor kripto berbeda seperti DeFi (Decentralized Finance), NFT (Non-Fungible Token), atau Metaverse.

Dengan begitu, risiko bisa tersebar, dan Anda tetap punya peluang meraih keuntungan dari tren kripto yang sedang naik.

Baca Juga: 5 Keunggulan Emas Digital di Pegadaian untuk Investasi Jangka Panjang

Pertimbangkan Stablecoin sebagai Penyeimbang

Bagi investor yang ingin mengurangi risiko volatilitas, stablecoin dapat menjadi pilihan tepat. Stablecoin dipatok pada nilai aset stabil seperti dolar AS, sehingga pergerakannya relatif lebih aman dibanding altcoin spekulatif.

Keberadaan stablecoin bisa berfungsi sebagai “tempat berlindung” saat pasar kripto mengalami penurunan, sekaligus menjaga likuiditas portofolio tanpa harus keluar dari ekosistem kripto.

Rutin Menyeimbangkan Portofolio

Pasar kripto bergerak cepat, sehingga komposisi portofolio bisa berubah drastis dalam waktu singkat.

Oleh karena itu, investor disarankan untuk melakukan rebalancing secara rutin, misalnya dengan menjual sebagian aset yang sudah naik signifikan dan mengalihkan ke aset lain yang undervalued.

Baca Juga: 7 Tips Memulai Investasi Saham Bagi Pemula

Langkah ini membantu menjaga keseimbangan, mengurangi risiko, sekaligus memastikan strategi diversifikasi kripto tetap berjalan sesuai tujuan keuangan.

Diversifikasi dengan aset kripto bisa menjadi strategi menarik bagi investor yang ingin menambah dimensi baru dalam portofolionya.

Namun, mengingat sifatnya yang sangat spekulatif, para ahli sepakat bahwa alokasinya sebaiknya tetap terbatas, idealnya di bawah 10 persen.

Dengan strategi yang tepat mulai dari alokasi kecil, diversifikasi lintas aset kripto, penggunaan stablecoin hingga rebalancing portofolio.


Berita Terkait


News Update