Cara Mengetahui Profil Risiko Investasi, Ini 4 Jenisnya

Kamis 28 Agu 2025, 10:18 WIB
Cara menentukan profil risiko investasi. (Sumber: Freepik/tirachardz)

Cara menentukan profil risiko investasi. (Sumber: Freepik/tirachardz)

POSKOTA.CO.ID - Sebelum memulai investasi, ada sejumlah hal yang harus dipahami oleh para calon investor agar kegiatan investasi bisa mendatangkan keuntungan.

Selain menentukan tujuan investasi, investor pemula juga harus memahami dulu profil risiko yang dimilikinya.

Profil risiko sangat penting diketahui dan dipahami setiap investor supaya tidak salah dalam membeli aset investasi.

Baca Juga: Begini Cara Investasi Saham dengan Modal Rp100 Ribu agar Tidak Salah Langkah

Sayangnya, tak sedikit investor yang belum memahami soal profil risiko investasi dan akhirnya gagal mencapai tujuan yang ditentukan.

Berikut ini beberapa tipe profil risiko investasi yang dimiliki setiap investor, seperti dilansir dari laman Bank Mega Syariah.

Macam-macam Profil Risiko Investasi

Ada empat macam profil risiko investasi yang perlu dipahami supaya investor dapat menentukan jenis investasi bunga tepat.

1. Investor Konservatif

  • Tidak berani mengambil risiko.
  • Memiliki preferensi investasi yang mengacu pada keamanan modal dan stabilitas penghasilan investasi dibandingkan nilai pengembalian yang lebih tinggi.
  • Cocok untuk investasi jangka pendek atau mereka yang mendekati pensiun.
  • Instrumen investasi yang cocok deposito, obligasi pemerintah, reksa dana pendapatan tetap, reksa dana pasar uang, dan surat utang negara.

Baca Juga: 3 Cara dan Tips Cerdas Investasi Emas di 2025 agar Tidak Rugi

2. Investor Moderat

  • Berani mengambil risiko, tetapi tetap hati-hati.
  • Menginginkan keseimbangan antara keamanan dan pertumbuhan.
  • Investor tipe ini umumnya rutin mengawasi pergerakan nilai investasi supaya tidak memicu efek kerugian lebih besar.
  • Instrumen investasi yang cocok obligasi, reksa dana campuran, dan sebagian kecil saham (saham-saham bluechip).

3. Investor Growth

  • Fokus pada pertumbuhan modal.
  • Siap menoleransi fluktuasi dalam jangka pendek.
  • Tujuan jangka panjang, seperti pensiun atau pendidikan anak.
  • Instrumen investasi yang cocok saham, reksa dana saham, properti, dan produk investasi yang lebih berisiko.

Baca Juga: Ingin Profit Konsisten? Intip 6 Investasi Terbaik di Tahun 2025

4. Investor Agresif

  • Siap menghadapi volatilitas pasar.
  • Tujuan jangka panjang dengan fokus pada imbal hasil maksimal walaupun risiko tinggi.
  • Biasanya memiliki diversifikasi di sektor-sektor dengan potensi pertumbuhan tinggi.
  • Instrumen investasi yang cocok saham individu, reksa dana saham, pasar forex, cryptocurrency, dan komoditas.

Cara Mengetahui Profil Risiko

Mengutip dari situs yang sama, berikut ini cara yang dapat dilakukan calon investor untuk mengetahui profil risikonya.

  • Isi kuesioner profil risiko disediakan oleh lembaga keuangan. Hal tersebut untuk mengetahui preferensi risiko Anda berdasarkan kondisi keuangan dan tujuan investasi.
  • Tentukan apakah Anda memiliki tujuan jangka pendek (lebih konservatif) atau jangka panjang (lebih agresif).
  • Evaluasi reaksi Anda terhadap fluktuasi pasar. Jika panik saat nilai investasi turun, Anda mungkin lebih konservatif.
  • Investor muda biasanya dapat menerima risiko lebih tinggi, sementara yang mendekati pensiun cenderung memilih risiko lebih rendah.
  • Tinjau kondisi finansial. Pendapatan yang stabil dan aset yang cukup memungkinkan Anda mengambil lebih banyak risiko.
  • Dapatkan panduan dari perencana keuangan untuk menentukan profil risiko yang sesuai.
  • Investor berpengalaman cenderung lebih berani mengambil risiko, sementara pemula mungkin lebih memilih investasi yang aman.

Demikian informasi mengenai jenis-jenis profil risiko investasi beserta cara mengetahuinya bagi para pemula.


Berita Terkait


undefined
EKONOMI

4 Investasi yang Cocok untuk Gen Z

Rabu 27 Agu 2025, 09:30 WIB

News Update