11 Tuntutan Mahasiswa dalam Aksi Demo Indonesia Cemas 2 September 2025

Senin 01 Sep 2025, 15:02 WIB
Aliansi BEM SI dikabarkan bakal gelar demo 2 September 2025 membawa 11 tuntutan. (Sumber: Instagram/@bem_si)

Aliansi BEM SI dikabarkan bakal gelar demo 2 September 2025 membawa 11 tuntutan. (Sumber: Instagram/@bem_si)

Dalam aksi sebelumnya, mahasiswa menyoroti berbagai isu strategis nasional, mulai dari demokrasi hingga pengelolaan sumber daya negara. Tuntutan tersebut meliputi:

  1. Penolakan politisasi sejarah dan pengaburan fakta demi kepentingan elit.
  2. Peninjauan pasal bermasalah dalam RUU dengan melibatkan publik secara lebih luas.
  3. Keterbukaan pemerintah dalam perjanjian bilateral agar tidak merugikan ekonomi nasional.
  4. Audit izin pertambangan serta penindakan terhadap praktik pertambangan ilegal.
  5. Pembatalan pembangunan lima batalion baru di Aceh serta transparansi jumlah pasukan organik sesuai MoU Helsinki.
  6. Penolakan pembangunan pengadilan militer di Universitas Riau maupun kampus lain.
  7. Pencabutan UU TNI dan penghentian intimidasi terhadap masyarakat sipil.
  8. Kebebasan hukum bagi mahasiswa yang berstatus tersangka karena demonstrasi.
  9. Penolakan promosi LGBT serta dorongan regulasi yang sejalan dengan nilai agama dan budaya.
  10. Penolakan praktik dwifungsi jabatan sipil dan militer yang dinilai mengganggu profesionalisme birokrasi.
  11. Pengesahan RUU Perampasan Aset sebagai instrumen pemberantasan korupsi.

Baca Juga: Daftar Korban Jiwa dalam Demo Ricuh di Indonesia, Mahasiswa hingga Pengemudi Ojek Online

Aksi Lanjutan Bertajuk Indonesia Cemas Jilid II 2025

Aliansi BEM SI kini bersiap menggelar aksi susulan dengan tajuk Indonesia (C)emas Jilid II 2025.

Gelombang demonstrasi mahasiswa diprediksi akan kembali menyita perhatian publik karena isu yang diangkat menyentuh berbagai aspek fundamental.

Mulai dari demokrasi, supremasi hukum, pertahanan sipil, hingga pengelolaan sumber daya alam, semua menjadi sorotan utama mahasiswa.

Tekanan publik terhadap pemerintah pun semakin meningkat, menandakan bahwa suara mahasiswa masih menjadi bagian penting dalam dinamika demokrasi Indonesia.


Berita Terkait


News Update