POSKOTA.CO.ID - Gelombang demonstrasi yang terjadi di sejumlah kota besar Indonesia pada akhir Agustus 2025 menimbulkan dampak tragis.
Isu terkait kenaikan gaji dan tunjangan anggota DPR RI menjadi pemicu utama aksi, namun kericuhan yang pecah di lapangan justru menelan korban jiwa.
Hingga kini, sedikitnya enam orang dilaporkan meninggal dunia akibat insiden di Jakarta, Makassar, dan Yogyakarta.
Peristiwa ini menunjukkan bagaimana situasi demonstrasi dapat berubah menjadi tragedi yang menyedihkan, terutama ketika eskalasi massa tidak terkendali.
Baca Juga: Aliansi BEM SI Siap Gelar Aksi Demo Selasa, 2 September 2025
Korban di Jakarta: Ojek Online Tewas Dilindas Kendaraan Taktis
Kasus pertama yang menyedot perhatian publik adalah tewasnya Affan Kurniawan, seorang pengemudi ojek online berusia 21 tahun. Peristiwa itu terjadi di kawasan Pejompongan, Jakarta Pusat, pada Kamis malam, 28 Agustus 2025.
Menurut kesaksian rekan korban, Affan saat itu sedang menyeberang jalan untuk mengantarkan pesanan makanan.
Namun, kendaraan taktis milik Brimob melaju kencang dan menghantam dirinya. Affan dinyatakan meninggal di lokasi kejadian.
Kematian Affan menjadi simbol duka mendalam bagi masyarakat, khususnya komunitas ojek online, yang menilai korban tidak memiliki keterlibatan langsung dalam aksi demonstrasi.
Baca Juga: Tuntutan Demo BEM SI 2 September 2025 Apa Saja? Simak Poin Pentingnya Usai Resmi Tunda Aksi Hari Ini
Tragedi Kebakaran Gedung DPRD Makassar
Di Makassar, tragedi yang lebih besar terjadi ketika Gedung DPRD setempat dilalap api pada Jumat malam, 29 Agustus 2025.