Gaji UMR Mau Investasi Kripto? Simak Tips dari Timothy Ronald

Senin 14 Jul 2025, 14:46 WIB
Tips investasi kripto dengan buget minim bagi pekerja UMR menurut Timothy Ronald. (Sumber: YouTube/Timothy Ronald)

Tips investasi kripto dengan buget minim bagi pekerja UMR menurut Timothy Ronald. (Sumber: YouTube/Timothy Ronald)

POSKOTA.CO.ID - Minat masyarakat Indonesia terhadap investasi aset digital seperti cryptocurrency terus meningkat, termasuk dari kalangan pekerja bergaji UMR.

Namun, bagaimana cara masuk ke dunia crypto jika modal yang dimiliki terbatas?

Investor sekaligus konten kreator keuangan, Timothy Ronald punya jawabannya.

Dalam sejumlah video edukatifnya, Timothy Ronald menekankan pentingnya strategi cerdas dan pengelolaan risiko, terutama bagi investor pemula dengan budget minim.

Dengan pendekatan yang realistis dan berbasis pengalaman, ia membagikan langkah-langkah sederhana dan efektif agar investasi tetap berpeluang cuan meski dimulai dari angka kecil.

Untuk itu, mari simak lebih lanjut mengenai panduan investasi kripto dengan budget terbatas menurut Timothy Ronald.

Baca Juga: Strategi Menjadi Kaya ala Timothy Ronald, Intip Selengkapnya!

Tips Investasi Kripto dengan Budet Minim

Sebagimana dikutip dari kanal YouTube Timothy Ronald, berikut adalah beberapa tips investasi kripto bagi masyarakat yang memiliki gaji UMR.

1. Melakukan Riset

Menurut Co-founder dan CMO Ternak Uang, riset adalah langkah wajib sebelum membeli aset kripto.

Namun, yang sering terjadi, pemula justru bingung setelah membaca terlalu banyak informasi dan akhirnya memegang terlalu banyak koin sekaligus.

“Kalau modalmu kecil, diversifikasi bisa jadi bumerang,” ujarnya.

Ia menyarankan untuk fokus pada satu atau dua aset saja yang sudah benar-benar dipahami, seperti Bitcoin atau Ethereum.

Strategi konsentrasi ini akan memberikan dampak yang lebih besar terhadap portofolio jika aset yang dipilih mengalami kenaikan harga.

2. Simulasi Antara Diversifikasi dan Konsentrasi

Sebagai ilustrasi, Timothy menyarankan, untuk membandingkan dua pendekatan. Jika kamu menyebar Rp500.000 ke lima koin, setiap koin hanya mendapat Rp100.000.

Ketika salah satu dari lima itu naik 100 persen, keuntungan yang dirasakan minim.

Sebaliknya, jika kamu fokus pada dua koin dan salah satu naik signifikan, dampaknya akan lebih terasa terhadap total nilai investasi.

“Modal kecil sebaiknya digunakan seefektif mungkin, bukan disebar secara merata tanpa strategi,” tegasnya.

Ini menunjukkan bahwa konsentrasi pada koin yang tepat bisa menghasilkan portofolio yang lebih sehat.

Baca Juga: Strategi Menjadi Kaya ala Timothy Ronald, Intip Selengkapnya!

3. Perhatikan Biaya Transaksi

Satu hal yang sering dilupakan pemula adalah biaya transaksi (fee). Setiap kali kamu beli, jual, atau transfer aset kripto, akan ada biaya yang dikenakan oleh exchange.

Semakin banyak koin yang kamu pegang, semakin banyak transaksi yang harus kamu lakukan.

Apalagi jika kamu mulai masuk ke dunia DeFi (Decentralized Finance), biaya gas bisa sangat mahal, apalagi jika menggunakan jaringan Ethereum.

4. Hindari Trading

Timothy juga mengingatkan, banyak pemula tergoda untuk langsung masuk dunia trading.

Padahal, aktivitas ini butuh pemahaman teknikal, analisis pasar, dan mental yang kuat.

“Trading itu ibarat adu strategi cepat. Kalau kamu belum siap, lebih baik jadi investor dulu,” jelasnya.

Untuk pemula, pendekatan beli dan simpan (buy and hold) dalam jangka panjang lebih direkomendasikan, terutama pada aset yang punya fundamental kuat.

5. Jangan Mudah Tergoda Meme Coin dan Janji Manis

Crypto bukan tempat untuk berjudi. Banyak investor pemula terjebak dalam euforia membeli meme coin seperti Shiba Inu atau Dogecoin hanya karena tren.

Data dari exchange Indonesia menunjukkan, sebagian besar investor lokal memegang aset-aset berisiko tinggi tanpa fundamental yang jelas.

Padahal, jika ingin investasi yang sehat, Bitcoin dan Ethereum tetap menjadi pilihan paling aman untuk pemula.

6. Kenali Risiko Selling Pressure dan Tokenomics

Sebelum beli koin, penting untuk memahami siapa saja yang memegang token tersebut, kapan mereka bisa menjualnya (vesting period), dan berapa banyak pasokan yang beredar.

Jangan sampai kamu beli di puncak harga saat para early investor justru sedang menjual.

Selain itu, waspadai proyek yang menawarkan staking dengan return tinggi tapi inflasi tokennya tidak terkendali.

Ingat, crypto adalah maraton, bukan sprint. Jangan terburu-buru ingin cepat kaya. Pelajari, pahami, dan disiplin.

Bagi kamu yang baru mulai dan hanya punya gaji UMR, tak perlu minder. Dengan strategi yang tepat, kamu bisa ikut membangun masa depan finansial.

Disclaimer: Hasil dan strategi yang dijelaskan bersifat subyektif dan dapat berbeda-beda tergantung kondisi masing-masing individu.

Artikel ini bertujuan sebagai sumber inspirasi, bukan nasihat keuangan mutlak.


Berita Terkait


News Update