PURWAKARTA, POSKOTA.CO.ID - Warga dan Pemerintah Desa Campaka, Kabupaten Purwakarta, curhat ke anggota DPRD Provinsi Jawa Barat, Pipik Ismail Taufik, karena lelah wilayah mereka kerap dilanda banjir akibat pengembangan perumahan.
"Saya mohon bapak wakil rakyat dari Provinsi Jawa Barat agar bisa membantu mencarikan solusi banjir di desa ini," ujar Kepala Desa Campaka, Yayan Sahrodi, saat acara penyebarluasan Perda oleh DPRD Jabar di Aula Guyub Rukun Desa Campaka, Senin 14 Juli 2025.
Yayan mengungkapkan, banjir kerap melanda Desa Campaka, beberapa tahun terakhir. Hampir 80 persen wilayahnya sering terkena banjir saat turun hujan.
"Dulu itu, lingkungan di desa ini tidak pernah banjir, baru tahun-tahun ini di saat hujan deras, terendam banjir akibat disekeliling sudah terbangun perumahan," kata Boyan, sapaan akrab Kades Campaka.
Yayan menginginkan adanya normalisasi drainase di wilayahnya yang terhubung langsung ke Sungai Ciherang.
Baca Juga: Sekolah Swasta di Purwakarta Sepi Pendaftar, Terancam Mati Suri Akibat Kebijakan Dedi Mulyadi
"Campaka ini titik temu dan pembuangan akhir saluran air dari Desa Cikumpay dan Desa Benteng," jelasnya.
Selain itu, Boyan menyebutkan alih fungsi trotoar jadi lahan usaha warga, juga diduga mengakibatkan saluran drainase jadi mengecil.
Sementara, anggota DPRD Jabar, Pipik Ismail Taufik menegaskan, pihaknya akan memperjuangkan aspirasi masyarakat Desa Campaka, khususnya soal banjir.
"Seharusnya Pemprov Jabar tahu dan mencarikan solusi terhadap problem yang muncul di masyarakat. Saya orang yang paling keras menentang kebijakan Gubernur Jawa Barat termasuk saat menyetop bantuan dana hibah," ujar politisi PDI Perjuangan itu.
Pipik mengaku cukup heran saat warga Purwakarta mengadu banyak masalah seperti banjir, kekurangan ruang kelas dan honor guru ngaji, namun hingga sekarang belum ada langkah konkret dari Pemerintah Kabupaten maupun Provinsi untuk menyelesaikannya.