Ia menyarankan untuk fokus pada satu atau dua aset saja yang sudah benar-benar dipahami, seperti Bitcoin atau Ethereum.
Strategi konsentrasi ini akan memberikan dampak yang lebih besar terhadap portofolio jika aset yang dipilih mengalami kenaikan harga.
2. Simulasi Antara Diversifikasi dan Konsentrasi
Sebagai ilustrasi, Timothy menyarankan, untuk membandingkan dua pendekatan. Jika kamu menyebar Rp500.000 ke lima koin, setiap koin hanya mendapat Rp100.000.
Ketika salah satu dari lima itu naik 100 persen, keuntungan yang dirasakan minim.
Sebaliknya, jika kamu fokus pada dua koin dan salah satu naik signifikan, dampaknya akan lebih terasa terhadap total nilai investasi.
“Modal kecil sebaiknya digunakan seefektif mungkin, bukan disebar secara merata tanpa strategi,” tegasnya.
Ini menunjukkan bahwa konsentrasi pada koin yang tepat bisa menghasilkan portofolio yang lebih sehat.
Baca Juga: Strategi Menjadi Kaya ala Timothy Ronald, Intip Selengkapnya!
3. Perhatikan Biaya Transaksi
Satu hal yang sering dilupakan pemula adalah biaya transaksi (fee). Setiap kali kamu beli, jual, atau transfer aset kripto, akan ada biaya yang dikenakan oleh exchange.
Semakin banyak koin yang kamu pegang, semakin banyak transaksi yang harus kamu lakukan.
Apalagi jika kamu mulai masuk ke dunia DeFi (Decentralized Finance), biaya gas bisa sangat mahal, apalagi jika menggunakan jaringan Ethereum.
4. Hindari Trading
Timothy juga mengingatkan, banyak pemula tergoda untuk langsung masuk dunia trading.