Siapa Abang Poa? Menelisik Jejak Sejarah dan Kejayaan Pasar Tanah Abang Jakarta

Sabtu 05 Jul 2025, 19:43 WIB
Asal usul Pasar Tanah Abang Jakarta. (Sumber: YouTube/Djakarta Unique)

Asal usul Pasar Tanah Abang Jakarta. (Sumber: YouTube/Djakarta Unique)

POSKOTA.CO.ID - Laris manis tanjung kimpul, dagangan laris walau berkumpul. Ungkapan ini sangat cocok menggambarkan hiruk-pikuk Pasar Tanah Abang, pusat grosir tekstil yang tak pernah sepi pembeli.

Siapa pun yang pernah menjejakkan kaki di Jakarta, pasti mengenal nama besar Tanah Abang. Bahkan para wisatawan dari berbagai belahan dunia rela mengantri demi membeli aneka produk tekstil di pasar yang disebut-sebut sebagai terbesar di Asia Tenggara ini.

Meski sangat populer, masih banyak yang belum tahu sejarah panjang di balik berdirinya kawasan Tanah Abang.

Bahkan, banyak pula yang penasaran: apakah benar nama "Tanah Abang" punya kaitan dengan sosok Abang tertentu? Untuk menjawab rasa penasaran itu, mari menelusuri jejak sejarahnya dilansir dari YouTube DAAI TV.

Baca Juga: Sejarah dan Asal Usul Jakarta: Dari Sunda Kelapa hingga Kota Metropolitan

Asal Usul Nama Tanah Abang: Mitos dan Fakta

Tanah Abang terletak di pusat kota Jakarta, menaungi tujuh kelurahan yaitu Gelora, Bendungan Hilir, Karet Tengsin, Kebon Melati, Pertamburan, Kebon Kacang, dan Kampung Bali.

Luasnya mencapai 9,3 km persegi, menjadi titik temu berbagai etnis seperti Betawi, Jawa, Sunda, Banten, Batak, Bali, Tionghoa, hingga Minangkabau. Sejak dulu, keragaman ini tak menimbulkan konflik, malah justru membentuk harmoni sosial.

Nama "Tanah Abang" sendiri memunculkan beberapa versi pendapat. Pendapat pertama menyebutkan bahwa kata "Abang" berasal dari bahasa Jawa yang berarti "merah." Pada tahun 1628, kawasan ini memang dikenal sebagai tanah merah yang berlumpur dan dipenuhi rawa-rawa.

Pendapat kedua muncul pada masa kolonial Belanda. Kala itu, seorang konglomerat peranakan Tionghoa bernama Poa Beng Gan mendapatkan izin dari VOC untuk memimpin pengerjaan pembangunan kanal. Para pekerja dari Banten menyebut area tersebut sebagai "Tanah Abang"” yang berarti tanah milik Abang Poa.

Baca Juga: Muhammad Gian Gandana Sukma Anak Siapa? Sekdes Viral Usai Korupsi Dana Desa untuk Beli Diamond Mobile Legends

Versi ketiga, kata "Abang" kemudian diberi imbuhan "De" oleh lidah Belanda, sehingga perlahan berubah menjadi sebutan yang kini kita kenal: "Tanah Abang."


Berita Terkait


News Update