Pinjol Ternyata Lebih Banyak Bikin Rugi daripada Bantu, Ini Alasannya

Rabu 28 Mei 2025, 11:34 WIB
Waspada! Pinjaman Online Kerap Menjerumuskan daripada Menolong. (Sumber: Pinterest)

Waspada! Pinjaman Online Kerap Menjerumuskan daripada Menolong. (Sumber: Pinterest)

OJK dan Satgas PASTI (Penanganan Aktivitas Keuangan Ilegal) telah banyak menutup aplikasi ilegal, tetapi celah tetap dimanfaatkan pelaku dengan membuat aplikasi baru menggunakan nama berbeda.

Pentingnya Literasi Keuangan Digital bagi Generasi Muda

Kasus ini memperlihatkan betapa rendahnya literasi keuangan digital di kalangan anak muda. Banyak yang belum memahami perbedaan antara pinjol legal dan ilegal, atau belum tahu hak-hak sebagai konsumen finansial. Padahal, OJK telah menetapkan bahwa fintech legal:

  • Tidak boleh mengakses data pribadi selain kamera, mikrofon, dan lokasi.
  • Wajib memberikan informasi bunga dan denda secara transparan.
  • Tidak boleh melakukan penagihan dengan kekerasan atau pelecehan.

Oleh karena itu, edukasi literasi digital dan finansial menjadi hal yang mendesak. Pemuda harus dibekali pemahaman mengenai konsekuensi dari penggunaan aplikasi keuangan berbasis daring, terutama yang tidak memiliki izin resmi.

Baca Juga: Pensiunan PNS Dapat Rezeki Nomplok! Gaji Cair Dua Kali di Juni, Ini Rincian Gapok Golongan IA–IVE

Solusi dan Langkah Bijak jika Terlanjur Terjerat

Bagi generasi muda yang sudah terlanjur terjerat pinjaman online, langkah-langkah berikut dapat menjadi solusi:

  1. Jangan panik. Hentikan akses aplikasi pinjol ilegal dari ponsel.
  2. Laporkan ke OJK dan Satgas PASTI. Layanan pengaduan dapat diakses melalui aduankonten.id dan WhatsApp OJK di 081-157-157-157.
  3. Bicarakan dengan keluarga atau orang terpercaya. Dukungan emosional dan finansial sangat dibutuhkan.
  4. Segera blokir akses aplikasi dan ubah semua kata sandi penting.
  5. Cari bantuan hukum atau komunitas pendamping korban pinjol. Banyak lembaga bantuan hukum yang siap mendampingi korban pinjol ilegal.

Pinjaman online bukanlah solusi utama untuk masalah keuangan, terlebih bagi generasi muda yang rentan tergiur oleh kemudahan pencairan tanpa jaminan.

Cerita N dari Kota Sumbawa menjadi pengingat akan pentingnya keterbukaan dalam keluarga, serta kehati-hatian dalam menggunakan layanan keuangan digital.

Sebelum tergoda oleh janji manis pinjol, pastikan untuk selalu memverifikasi legalitas aplikasi dan memahami segala risikonya.


Berita Terkait


News Update