Aksi Damai Pengemudi Ojek Online, Kemnaker: Tuntutan Ojol Minta THR adalah Wajar

Senin 17 Feb 2025, 20:15 WIB
Sejumlah pengemudi ojek online (Ojol) yang tergabung dalam Serikat Pekerja Angkutan Indonesia (SPAI) menggelar aksi damai di depan Kantor Kemnaker RI, Jalan Gatot Subroto, Jakarta, Senin, 17 Januari 2025. (Sumber: Poskota/Bilal Nugraha Ginanjar)

Sejumlah pengemudi ojek online (Ojol) yang tergabung dalam Serikat Pekerja Angkutan Indonesia (SPAI) menggelar aksi damai di depan Kantor Kemnaker RI, Jalan Gatot Subroto, Jakarta, Senin, 17 Januari 2025. (Sumber: Poskota/Bilal Nugraha Ginanjar)

JAKARTA, POSKOTA.CO.ID - Wakil Menteri Ketenagakerjaan (Wamenaker), Immanuel Ebenezer, menanggapi tuntutan-tuntutan ratusan pengemudi ojek online (Ojol) yang menggelar aksi unjuk rasa di depan kantor Kementerian Ketenagakerjaan (Kemnaker) RI, di Jalan Gatot Subroto, Jakarta Selatan, Senin, 17 Februari 2025.

Disebutnya, tuntutan massa aksi, terutama perihal adanya Tunjangan Hari Raya (THR) adalah hal yang wajar.

"Tuntutan ini menurut kami sebagai negara itu adalah tuntutan yang logis dan wajar. Pemerintah berharap terhadap aplikator ini berilah mereka hak yang menjadi tuntutan mereka," ujar Ebenezer, saat menemui para demonstran yang tergabung dalam Serikat Pekerja Angkutan Indonesia (SPAI) tersebut.

Apalagi, kata Ebenezer, yang menjadi tuntutan para pengemudi Ojol tidak neko-neko. Mereka hanya meminta agar aplikator dari Ojol untuk memenuhi hak mereka ditunaikan dengan baik.

Baca Juga: Prabowo Akui Sendiri Didukung Jokowi, Netizen Singgung Kembali Putusan MK dalam Sengketa Pilpres 2024: Terbukti Cawe-Cawe!

Menurutnya, seharusnya status kemitraan seharusnya memiliki posisi yang sejajar dan tidak merugikan, baik itu pengemudi maupun untuk aplikator.

"Mereka tidak minta yang namanya gaji direksi, juga tidak minta yang namanya saham. Mereka hanya meminta hak mereka selama di jalanan," kata Ebenezer.

Ebenezer berjanji, pihaknya bakal memperjuangkan hak-hak pengemudi Ojol, terutama mengenai THR. Dia menilai bahwa tunjangan di hari raya memiliki makna penting bagi para pengemudi Ojol dan keluarganya.

Karena itu, ia juga menegaskan bahwa pemerintah bukan sekedar mengimbau para penyedia aplikator tapi bisa memaksa.

Baca Juga: Jokowi Sebut Tak Ada yang Berani Kritik Prabowo: Presiden Terkuat di Seluruh Dunia!

"Kawan-kawan driver Ojek Online ini harus tetap kita perjuangkan kesejahteraannya terkait tunjangan hari rayanya. Saya ingin menyampaikan bahwa negara sifatnya adalah memaksa, dan tidak akan membiarkan warga negaranya dieksploitasi," tegas Ebenezer.

Berita Terkait

News Update