Ia menegaskan, aksi ini menjadi peringatan keras kepada pemerintah agar tidak sembarangan dalam menentukan formula pengupahan dan tidak tunduk pada tekanan pengusaha. Menurutnya, buruh tidak menuntut hal berlebihan, tetapi meminta keadilan dan penghormatan terhadap martabat pekerja.
"Jika kebijakan upah 2026 yang diumumkan pemerintah tidak sesuai harapan, aksi besar gelombang kedua siap digelar sebagai kelanjutan perjuangan buruh," tuturnya.
