Memberi tanda kecil bertuliskan “AI Edit” atau “Generated” dapat membantu audiens mengenali bahwa gambar bukan hasil pemotretan asli.
7. Edukasi Audiens
Gunakan konten sebagai sarana edukatif. Misalnya, di kolom caption Anda dapat menjelaskan proses pembuatan dan risiko penggunaan AI. Langkah ini menunjukkan tanggung jawab moral sebagai kreator.
Baca Juga: Simulasi Cicilan iPhone 17 Pro Max di iBox Indonesia, Bisa Pilih Tenor hingga 24 Bulan
Mengapa Etika AI Penting di Jaman Sekarang?
Dalam konteks global, isu etika AI kini menjadi sorotan utama. Banyak negara mulai menyiapkan regulasi kecerdasan buatan untuk mencegah penyalahgunaan, termasuk dalam konten visual.
Tren seperti prank AI sebenarnya menggambarkan dua sisi dari teknologi modern:
- Di satu sisi, membuka ruang kreatif dan inovasi.
- Di sisi lain, berpotensi menimbulkan kerugian sosial bila tidak diatur.
Masyarakat digital perlu memiliki literasi visual dan etika teknologi, agar tidak mudah terjebak dalam manipulasi citra atau penyalahgunaan AI untuk kepentingan sensasional.
Tren prank AI adalah cerminan dari betapa cepatnya teknologi visual berkembang.
Dalam hitungan detik, kecerdasan buatan mampu mengubah suasana foto dan menambahkan figur baru dengan tingkat realisme tinggi.
Namun, di tengah euforia tersebut, penting diingat bahwa batas antara hiburan dan pelanggaran etika sangat tipis.
Mengedit foto tanpa izin, menipu publik, atau mempermalukan seseorang dapat berujung pada konsekuensi hukum yang serius.