Meski terlihat menguntungkan, investasi emas digital tidak terlepas dari risiko. Berikut beberapa risikonya.
1. Risiko Keamanan Data dan Aplikasi
Karena berbasis teknologi digital, potensi risiko peretasan atau penyalahgunaan akun pengguna tetap ada.
Meski aplikasi dilengkapi sistem keamanan berlapis, kebocoran data pribadi maupun akses ilegal masih menjadi ancaman yang perlu diwaspadai.
2. Risiko Perbedaan Harga Beli dan Jual
Sama halnya dengan emas konvensional, harga beli emas digital umumnya lebih tinggi dibandingkan harga jual.
Selisih harga ini bisa memengaruhi margin keuntungan yang diperoleh investor, terutama jika berinvestasi dalam jangka pendek.
3. Biaya Tambahan Saat Mencetak Emas
Bagi pengguna yang ingin mengonversi saldo emas digital menjadi emas fisik, biasanya akan dikenakan biaya cetak.
Besaran biaya ini bervariasi dan terkadang cukup signifikan, sehingga bisa mengurangi nilai keuntungan yang didapat.
4. Risiko Regulasi
Meskipun aplikasi investasi emas digital sudah berada dalam pengawasan Otoritas Jasa Keuangan (OJK) dan Badan Pengawas Perdagangan Berjangka Komoditi (Bappebti), aturan terkait instrumen investasi berbasis digital masih terus berkembang.
Investor perlu memastikan bahwa platform yang digunakan resmi, legal, dan terdaftar agar terhindar dari masalah hukum di kemudian hari.
Baca Juga: Harga Terbaru Emas Antam Senin, 18 Agustus 2025, Cek di Sini!
Apakah Aman untuk Pemula?
Bagi pemula yang ingin mencoba investasi, emas digital di aplikasi DANA bisa menjadi langkah awal yang cukup aman, asalkan memahami cara kerja dan risikonya.
Pastikan saldo emas tidak hanya dijadikan tabungan jangka pendek, tetapi juga sebagai bagian dari strategi keuangan jangka panjang.