Baca Juga: 120 Kios Pasar Pejuang Pratama Bekasi Ludes Terbakar, Kerugian Capai Miliaran Rupiah
“Saya enggak ada niatan pindah. Saya tetap mau di sini. Untuk sementara saya bikin gerobak dulu, yang penting bisa kasih makan anak istri. Kalau pasar sudah dibangun lagi, saya balik ke sini,” tegasnya.
Sehari-harinya Asep biasa mengambil pasokan buah dari Pasar Induk Kramat Jati, Jakarta Timur. Dari hasil itulah ia mampu membiayai kehidupan anak-anaknya. Namun kini, kios sewaannya sudah tak lagi ada, hanya tersisa puing dan abu.
Di tengah keterpurukan, Asep berharap pihak pengelola pasar dan pemerintah segera turun tangan agar para pedagang bisa kembali menata kehidupan.
“Semoga cepat diperbaiki. Kami cuma minta pasar ini bisa dibangun lagi biar bisa kumpul lagi dengan teman-teman pedagang. Itu saja harapan saya,” jelasnya. (cr-3)