Fenomena sosial seperti judi daring (judol) dan perjudian tradisional, menurutnya, juga mencerminkan persoalan psikologis masyarakat yang masih rentan.
“Mereka yang terima bansos akhirnya judol. Ada persoalan psikologi orang miskin. Dia dikasih sedikit, ada ruang di mana membayangkan bisa mendapatkan banyak,” kata Anhar.
Ia menyebutkan, pola pikir masyarakat masih terpengaruh warisan kolonialisme. “Memang iya. Dalam arti bahwa hal-hal tertentu daripada sikap kita, kita masih bersikap rakyat jajahan, bersikap rakyat feodalistik. Itu fakta kok. Sehari-hari kamu bisa lihat,” ujarnya.
Anhar menekankan pentingnya pendidikan sebagai jalan keluar. “Ini yang harus pemerintah lewat departemen pendidikan harus berusaha bagaimana memasukkan hal-hal yang bersifat demokratis itu di kalangan pendidik.
Kalau tidak, bullying dan masalah sosial lainnya akan terus berkembang dan tidak akan membuat kita lebih baik,” kata dia.