POSKOTA.CO.ID - Dalam video YouTube berjudul “Lakukan Ini Untuk Jadi Orang Kaya! Tangga Keuangan”, Timothy Ronald bersama Prof. Kalimasada memperkenalkan konsep Tangga Ternak Uang.
Metode ini merangkum lima tahapan strategis untuk membangun kebiasaan finansial sehat, mulai dari mencatat anggaran hingga reinvestasi.
Berikut adalah langkah-langkah mendalam untuk mewujudkan hal tersebut dan bagaimana relevansinya bagi masyarakat Indonesia, serta menyajikan perspektif manusiawi tentang perjuangan mencapai stabilitas ekonomi.
Baca Juga: Rekomendasi 5 TWS Murah Terbaik 2025 di Bawah Rp500 Ribu, Kualitas Premium!
Mimpi Kebebasan Finansial dan Realitas di Lapangan
Banyak orang berangan-angan menjadi kaya dan bebas secara finansial. Namun, tak sedikit yang gagal bukan karena kurangnya penghasilan, melainkan karena minimnya literasi keuangan. Dalam kehidupan sehari-hari, sering kali kita terjebak pada pola konsumsi tanpa kendali, menunda investasi, dan tidak mempersiapkan dana darurat.
Di sinilah Tangga Keuangan yang dipopulerkan Timothy Ronald dan Prof. Kalimasada menjadi relevan. Mereka bukan hanya berbicara teori, tetapi berbagi pengalaman nyata yang telah membawa keduanya pada kebebasan finansial secara bertahap.
1. Pencatatan dan Anggaran: Membiasakan Diri Melihat Angka
Tahap pertama dalam metode ini terdengar sangat sederhana, namun justru paling mendasar: mencatat setiap rupiah yang masuk dan keluar.
Timothy Ronald menekankan bahwa kebiasaan ini ia mulai sejak duduk di bangku SMP. Ia secara konsisten menuliskan penghasilan kecil, uang jajan, hingga pengeluaran untuk hal-hal sepele. Kebiasaan mendokumentasikan arus kas inilah yang kemudian menjadi fondasi kuat saat ia mengelola bisnis bernilai miliaran rupiah.
“Anggaran adalah komitmen pertama pada diri sendiri untuk mengelola uang,” ujar Timothy dalam videonya.
Perspektif manusia: Banyak orang menganggap pencatatan pengeluaran sebagai beban tambahan. Namun, saat kita terbiasa melihat pola pengeluaran hitam di atas putih, akan muncul kesadaran: ada kebocoran yang sebelumnya tidak terlihat. Sekecil apa pun, kebocoran yang dibiarkan akan menjadi lubang besar bagi kesehatan finansial.
2. Efisiensi dan Pengendalian Pengeluaran: Optimasi Tanpa Menyiksa Diri
Setelah terbiasa mencatat, langkah berikutnya adalah menilai pengeluaran yang bisa dioptimalkan.