JATISAMPURNA, POSKOTA.CO.ID - Setelah bertahun-tahun mengalami kerugian, bahkan terlilit utang, PT Migas (Perseroda) Kota Bekasi, akhirnya menunjukkan tren positif.
Wali Kota Bekasi, Tri Adhianto menyebut capaian tersebut sebagai kebangkitan luar biasa dari Badan Usaha Milik Daerah (BUMD) yang sempat berada dalam kondisi keuangan buruk.
Tri teringat saat dirinya masih menjabat Plt Wali Kota Bekasi, kondisi keuangan PT Migas cukup memprihatinkan karena sempat terlilit utang.
"Saat saya masih menjabat Plt Wali Kota tahun 2022, PT Migas ini kondisinya minus,” kata Tri saat meninjau sumur migas Jatinegara 1 pada Selasa, 15 Juli 2025.
"Utangnya menumpuk, penghasilan cuma cukup buat bayar cicilan karyawan dan pihak ketiga. Tapi sejak akhir 2022, perusahaannya mulai bangkit dan sekarang sudah bisa kasih kontribusi nyata ke PAD," ujarnya.
Menurut Tri, titik impas atau Break Even Point (BEP) yang berhasil dicapai oleh PT Migas bukan sekadar catatan keuangan, melainkan bukti bahwa BUMD bisa bertransformasi asal dikelola dengan baik.
Baca Juga: Kesaksian Warga Dengar Ledakan PT Migas Jatisampurna: Rumah Seperti Diangkat
Ia juga mengapresiasi renegosiasi yang dilakukan perusahaan dengan Foster Oil & Energy (FOE), di mana porsi bagi hasil meningkat dari 10 persen menjadi 20 persen.
“Yang nanggung biaya operasional semua tetap FOE, tapi PT Migas sekarang dapat lebih besar. Ini langkah cerdas,” kata Tri.
Dari hasil Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS) tahun buku 2024, PT Migas telah menyetorkan dividen total sebesar Rp3,7 miliar kepada Pemerintah Kota Bekasi.
Rinciannya, Rp300 juta disetorkan pada 2023, naik menjadi Rp1,1 miliar di 2024, dan Rp2,3 miliar tahun ini.
