Penelitian: Kebiasaan Scroll Tak Berujung Dapat Merampas Empat Tahun Kehidupan dan Merusak Fungsi Otak

Rabu 09 Jul 2025, 16:54 WIB
Ilustrasi seseorang sedang bermain HP. (Sumber: PxHere)

Ilustrasi seseorang sedang bermain HP. (Sumber: PxHere)

Arvind menjelaskan bahwa setiap kali seseorang melakukan scroll, otaknya mendapat dorongan dopamin kecil.

“Dopamin bukan hanya zat kimia kesenangan, tapi juga zat kimia antisipasi. Otak menjadi lebih bersemangat dengan harapan mendapatkan reward ketimbang reward itu sendiri,” katanya.

Kondisi ini mirip dengan pola dalam mesin judi atau kecanduan taruhan.

“Scroll demi scroll menciptakan harapan bahwa video berikutnya akan lebih memuaskan, padahal tidak pernah ada garis akhir. Ini adalah jebakan variabel reward yang membuat sistem dopamin kelelahan,” jelas Arvind.

Baca Juga: Mengapa Remaja Indonesia Rentan Alami Gangguan Mental? Simak Penjelasannya

Pembajakan Sistem Istirahat Tubuh

Efek lain dari scroll yang berlebihan adalah terganggunya kemampuan tubuh untuk masuk ke mode istirahat.

Arvind menyebut bahwa sistem saraf simpatis (fight or flight) terus berada dalam kondisi aktif ringan, bahkan ketika seseorang sudah berhenti menggunakan ponsel.

“Itu sebabnya Anda bisa tidur delapan jam tapi tetap merasa lesu keesokan harinya. Tubuh Anda tidak benar-benar beristirahat karena tidak merasa aman,” jelasnya.

Baca Juga: 3 Aplikasi untuk Cek Kesehatan Mental

Solusi: Putus Siklus dengan "Closure, Connection, Calm"

Arvind menegaskan bahwa solusi ideal memang berhenti scroll sepenuhnya, namun mengakui hal tersebut tidak realistis bagi sebagian besar orang. Sebagai gantinya, ia menyarankan tiga langkah untuk menghentikan efek pembajakan ini:

  • Closure (Penutupan): “Video tidak akan memberi Anda penutupan. Anda harus memberikannya secara eksternal, misalnya dengan merapikan tempat tidur atau menulis satu pikiran dalam buku catatan. Itu sinyal bagi otak untuk keluar dari loop.”
  • Connection (Koneksi): “Berinteraksilah dengan orang secara langsung tanpa ponsel. Memandang mata seseorang dan mendengarkan memberi sinyal keamanan yang lebih kuat daripada kebisingan digital.”
  • Calm (Ketenangan): “Sediakan minimal 15 menit dalam sehari tanpa distraksi apa pun. Ketika tubuh mendapat sinyal bahwa tidak ada yang datang, saat itulah ia mulai benar-benar rileks.”

Menurut Arvind, ketika otak dan tubuh diberi penutupan, koneksi, dan ketenangan, kebiasaan scroll akan perlahan menurun secara alami.


Berita Terkait


undefined
TEKNO

3 Aplikasi untuk Cek Kesehatan Mental

Kamis 03 Jul 2025, 23:34 WIB

News Update