BEKASI TIMUR, POSKOTA.CO.ID - Raut bahagia terpancar dari wajah Fitri, 38 tahun, seorang ibu rumah tangga asal Tempat Pengolahan Akhir (TPA) Bantar Gebang yang anaknya diterima di Sekolah Rakyat Sentra Terpadu Pangudi Luhur (STPL), Kota Bekasi.
Sebuah program pendidikan unggulan Presiden Prabowo Subianto yang ditujukan untuk anak-anak dari keluarga kurang mampu.
Fitri mengenang awal mula ia mengetahui adanya sekolah tersebut. Saat itu, ia sedang mengunjungi rumah kakaknya yang mendapatkan bantuan dari pemerintah.
Mulanya ia hanya iseng bertanya kepada petugas tentang program sekolah rakyat, ia tak menyangka bahwa anaknya bisa mendaftar.
Baca Juga: Tinjau Uji Coba Sekolah Rakyat di Bekasi, Mensos: Ini Program Prioritas Presiden Prabowo
“Waktu itu saya datang ke rumah kakak, dia dapat bantuan dari pemerintah karena terdaftar di DTSN. Lalu saya iseng tanya-tanya ke petugas tentang persyaratan masuk Sekolah Rakyat. Ternyata bisa anak saya masuk ke sekolah rakyat,” kata Fitri saat di temui di Sentra Pangudi Luhur Bekasi, Rabu 9 Juli 2025.
Fitri mengaku terharu karena proses pendaftaran anaknya ke Sekolah Rakyat sangat mudah. Hanya dengan Kartu Keluarga dan KTP, anaknya bisa mengakses pendidikan yang selama ini terasa jauh dari jangkauan.

“Saya sangat bersyukur dengan adanya program dari Pak Presiden Prabowo. Ini benar-benar sangat membantu saya buat anak saya sekolah. Karena memang dari biaya saya kurang mampu,” ujarnya pelan.
Fitri, yang hanya sempat mengenyam pendidikan hingga SMP, berharap anaknya bisa menggapai cita-cita yang lebih tinggi. Ia ingin anaknya terus melanjutkan sekolah hingga ke perguruan tinggi.
“Anak saya jangan sampai kayak saya yang cuma sampai SMP. Dengan adanya Sekolah Rakyat ini, semoga Pak Presiden Prabowo selalu dipanjangkan umur dan diberi kesehatan,” ucapnya penuh haru.
Ia melihat semangat belajar yang tinggi dari anak pertamanya. Menurut Fitri, anaknya sangat ingin menjadi guru, dan semangat itu makin terlihat saat mulai berbaur dengan teman-teman seusianya di Sekolah Rakyat.