Siapa Saja 4 Jenderal Purnawirawan TNI Pengusul Pemakzulan Gibran? Ini Profilnya

Rabu 04 Jun 2025, 10:58 WIB
Potret Wakil Presiden, Gibran Rakabuming Raka. (Sumber: Poskoata/ Bilal Nugraha Ginanjar)

Potret Wakil Presiden, Gibran Rakabuming Raka. (Sumber: Poskoata/ Bilal Nugraha Ginanjar)

Nama lain yang turut membubuhkan tanda tangan pada surat dorongan pemakzulan Gibran adalah Marsekal TNI (Purn) Hanafie Asnan.

Pria kelahiran Bangkalan, Jawa Timur pada 7 November 1945 ini mengawali karier militer di TNI Angkatan Udara setelah lulus dari Akabri Bagian Udara pada 1 Desember 1969.

Hanafie Asnan tercatat pernah menjabat sebagai Kepala Staf Angkatan Udara (KSAU) dari 3 Juli 1998 hingga 25 April 2002.

Baca Juga: Presiden Prabowo dan Wapres Gibran Bakal Dapat Gaji ke-13, Ini Besarannya

Jenderal TNI (Purn) Tyasno Soedarto

Tyasno Soedarto adalah seorang pria kelahiran Magelang, Jawa Tengah pada 14 November 1948. Tyasno merupakan lulusan Akabri tahun 1970.

Selama kariernya, beliau pernah menjabat sebagai Pangdam IV/Diponegoro. Kemudian, Tyasno Soedartomendapatkan promosi sebagai Kepala Badan Intelijen Strategis TNI pada tahun 1999.

Puncak karier militernya mencapai posisi Kepala Staf Angkatan Darat (KSAD) pada periode 20 November 1999 hingga 9 Oktober 2000.

Baca Juga: Forum Purnawirawan TNI Desak Pemakzulan Gibran, Try Sutrisno Restui Surat ke DPR

Laksamana TNI (Purn) Slamet Soebijanto

Sosok terakhir yang menandatangani surat permintaan pemakzulan Gibran adalah Laksamana TNI (Purn) Slamet Soebijanto.

Ia merupakan lulusan Akabri Bagian Laut pada tahun 1973 dan sempat menempuh pendidikan lanjutan di Alut Baru/Ops. School, Belanda pada tahun 1980.

Slamet Soebijanto pernah menduduki berbagai posisi kunci di TNI Angkatan Laut, antara lain Kasie Navi KRI Thamrin (1974), Kadep Navop KRI Rakata (1980), Kasilingstra Ditdik Seskoal (1991), dan Waasrenum TNI (2000).

Setelah itu, ia menjabat sebagai Wagub Lemhannas pada tahun 2003, dan puncaknya ditunjuk sebagai Kepala Staf Angkatan Laut (KSAL) dari 18 Februari 2005 hingga 7 November 2007.


Berita Terkait


News Update