JAKARTA, POSKOTA.CO.ID - Sekretaris Fraksi Golkar DPRD Jakarta, Andri Santosa mengatakan, masih banyak masyarakat belum merasakan manfaat dari program Gubernur dan Wakil Gubernur Jakarta Pramono Anung-Rano Karno.
Hal itu sebagai tanggapan atas rendahnya pengetahuan warga terhadap program-program Pramono berdasarkan hasil rilis survei Indikator Politik Indonesia (IPI)
“Masih banyak warga Masyarakat yang belum bisa merasakan secara nyata program yang dicanangkan oleh Gubernur Jakarta di 100 hari pertama kepemimpinannya," kata Andri saat dihubungi, Minggu, 1 Juni 2025.
"Pemerataan program kurang mendapatkan perhatian serius sehingga wajar Tingkat kepuasanmasyarakat cukup rendah jika dibandingkan wilayah lain di Pulau Jawa," ujarnya menambahkan.
Baca Juga: Fraksi PKB DPRD DKI Ingatkan Pramono-Rano Tantangan Sesungguhnya setelah 100 Hari Pimpin Jakarta
Andri mengungkapkan, ada program yang meninggalkan kekecewaan, seperti penerimaan PPSU beberapa waktu lalu yang tidak kunjung diselesaikan saat harapan masyarakat cukup tinggi.
“Jika memang sudah dijalankan hendaknya segera tuntaskan, sehingga masyarakat tidak menunggu dan ada kepastian. Contoh lain seperti Taman yang dibuka 24 jam yang mana baru di daerah Jakarta Selatan dan Pusat. Padahal dari segi luasan dan sebaran penduduk, Jakarta Timur dan Jakarta Barat lebih besar," ucap dia.
Berdasarkan hasil Survey Indikator Politik, tingkat kepuasan terhadap program Pemprov Jakarta sebesar 60. Menurut Andi, hasil tersebut sebagai bahan evaluasi atas minimnya sosialisasi dan publikasi.
Ada programnya, seperti pembukaan Perpustakaan hingga pukul 22.00 WIB. Jika tersosialisasikan dengan baik kemungkinan bisa menarik animo Masyarakat untuk mendatangi perpustakaan.
Baca Juga: 100 Hari Pramono-Rano Pimpin Jakarta, Fraksi NasDem DPRD: Tidak Hanya 'Omon-omon'
“Masyarakat juga masih menunggu realisasi janji kampanye lainnya seperti CCTV di seluruh RT/RW, Sarapan Gratis yang berubah menjadi program Kantin Sehat, serta inovasi lain Program-program yang dirancang untuk menjawab kebutuhan mendesak warga Jakarta, memperbaiki layanan publik, serta membangun kepercayaan terhadap pemerintahan baru yang mengusung semangat kolaborasi dan keberpihakan kepada rakyat kecil," katanya.
