JAKARTA, POSKOTA.CO.ID - Ketua Fraksi PKB DPRD DKI Jakarta, Fuadi Lutfi, menilai 100 hari kerja Gubernur Pramono Anung dan Wakil Gubernur Rano Karno sebagai langkah awal yang cukup positif.
Ia mengapresiasi semangat baru yang dibawa pasangan pemimpin ibu kota tersebut, namun juga mengingatkan bahwa tantangan sesungguhnya justru ada setelah masa 100 hari ini berakhir.
"Buat kami di Fraksi PKB, 100 hari pertama ini bisa dibilang awal yang cukup positif. Tapi tantangannya justru ada di setelahnya, bagaimana semua janji dan program ini bisa benar benar sampai ke warga secara utuh," ucap Fuadi saat dihubungi Poskota, Minggu 1 Juni 2025.
"Jujur saja, saya melihat ada semangat baru yang ditunjukkan oleh Gubernur dan Wakil Gubernur. Mereka cepat bergerak, langsung menyasar kebutuhan dasar warga Jakarta," sambungnya.
Baca Juga: 100 Hari Pramono-Rano Pimpin Jakarta, Fraksi NasDem DPRD: Tidak Hanya 'Omon-omon'
Fuadi menyoroti sejumlah program yang langsung menyentuh masyarakat, mulai dari perluasan Kartu Jakarta Pintar (KJP) dan Kartu Jakarta Mahasiswa Unggul (KJMU), pemutihan ijazah siswa yang tertahan karena biaya, hingga akses transportasi gratis bagi penerima bantuan pendidikan.
"Itu langkah-langkah konkret yang terasa langsung (kepada masyarakat)," kata Fuadi.
Fuadi turut mengapresiasi kebijakan operasional perpustakaan hingga pukul 22.00 WIB dan dibukanya sejumlah taman kota selama 24 jam.
Menurutnya, kebijakan seperti ini menunjukkan keberpihakan terhadap ruang publik yang inklusif.
"Ini kelihatannya sederhana, tapi maknanya besar. Banyak pelajar atau pekerja yang baru bisa mengakses ruang belajar setelah sore," ujar Fuadi.
Fuadi mengatakan bahwa pihaknya menilai langkah Pemprov DKI dalam menyelesaikan persoalan lama seperti polemik Kampung Susun Bayam serta peluncuran ulang aplikasi JAKI dengan fitur darurat sebagai bentuk nyata penyelesaian masalah, bukan sekadar pencitraan.