Opsi ini dapat membantu meringankan beban cicilan, dengan catatan peminjam melakukan perbandingan terlebih dahulu atas suku bunga yang ditawarkan oleh berbagai lembaga keuangan.
Selain itu, penting untuk memilih tenor atau jangka waktu pembayaran yang lebih panjang, sekurang-kurangnya satu tahun agar cicilan dapat disesuaikan dengan kemampuan finansial per bulan.
2. Memanfaatkan Fasilitas Pinjaman Tanpa Bunga
Cara kedua yang layak dipertimbangkan adalah dengan memanfaatkan fasilitas pinjaman tanpa bunga (zero interest loan), yang umumnya disediakan oleh instansi atau perusahaan tempat seseorang bekerja.
Beberapa manajemen perusahaan memberikan dukungan finansial bagi karyawan berupa pinjaman lunak tanpa bunga, khususnya dalam kondisi darurat.
Peminjam disarankan untuk mengajukan permohonan resmi kepada pihak SDM atau atasan terkait, sekaligus meminta jangka waktu pelunasan yang lebih panjang agar tidak mengganggu arus kas pribadi.
3. Menjual Aset atau Barang Berharga
Langkah ketiga sekaligus pilihan terakhir adalah dengan menjual aset atau barang berharga yang dimiliki. Menurut perencana keuangan dari Financial.com, Widya Yuliarti, cara ini dianggap sebagai langkah paling tepat untuk menghindari cicilan jangka panjang.
Aset yang dapat dipertimbangkan untuk dijual antara lain perhiasan, barang elektronik, kendaraan pribadi, atau barang koleksi lain yang memiliki nilai jual.
Setelah pinjaman online berhasil dilunasi, sangat disarankan untuk segera menutup akun di aplikasi pinjaman tersebut.
Hal ini bertujuan agar pengguna tidak tergoda untuk kembali mengajukan pinjaman serupa yang berpotensi menimbulkan masalah keuangan di kemudian hari.
Dengan perencanaan yang matang dan langkah-langkah tepat, masyarakat dapat terbebas dari jerat pinjaman online serta mulai membangun kembali kestabilan keuangan secara berkelanjutan.