TANAH ABANG, POSKOTA.CO.ID - Sebanyak 48 anak usia SD hingga SMP di Kelurahan Duri Kosambi, Tegal Alur dan Semanan, Jakarta Barat, putus sekolah karena faktor keterbatasan ekonomi.
Merespons hal itu, Gubernur Jakarta, Pramono Anung, menyampaikan bahwa Pemerintah Provinsi (Pemprov) DKI Jakarta tidak boleh membiarkan anak-anak di ibu kota putus sekolah hanya karena permasalahan biaya.
"Bagi saya pribadi sebagai Gubernur Jakarta jangan sampai di Jakarta anak yang tidak bisa sekolah, karena tidak punya biaya pendidikan," ujar Pramono di Tanah Abang, Jakarta Pusat, Kamis, 14 Agustus 2025.
"Jadi selama (anak-anak putus sekolah) karena tidak punya biaya pendidikan, maka pemerintah akan hadir," ujarnya.
Atas dasar itu, Pramono menegaskan, telah memerintahkan Kepala Dinas Pendidikan DKI Jakarta, Nahdiana, untuk segera mendalami permasalahan anak putus sekolah di Jakarta Barat.
"Untuk itu, kami sudah mengatur dan saya sudah minta kepala dinas pendidikan untuk itu untuk mendalami (permasalahan tersebut)," ujar Pramono.
Kendati begitu, Pramono tak memungkiri di antara puluhan yang tidak sekolah maupun putus sekolah, ada anak yang memang ingin tidak bersekolah.
Namun, Pramono memastikan, jika masalah anak putus sekolah itu karena biaya, maka dirinya akan memprioritaskan untuk menerima beasiswa pendidikan Kartu Jakarta Pintar (KJP).
"Memang ada yang anaknya tidak mau sekolah. Tetapi, kalau kemudian persoalannya karena tidak punya KJP maka untuk diprioritaskan mendapatkan KJP," ujar Pramono. (cr-4)