Sebut Nasionalisme di Ujung Gadget, Polri Soroti Minimnya Literasi Digital Anak di Era Global

Kamis 14 Agu 2025, 22:02 WIB
Karopenmas Divisi Humas Polri, Brigjen Trunoyudo Wisnu Andiko (kanan). (Sumber: Dok. Humas Polri)

Karopenmas Divisi Humas Polri, Brigjen Trunoyudo Wisnu Andiko (kanan). (Sumber: Dok. Humas Polri)

KEBAYORAN BARU, POSKOTA.CO.ID - Dalam rangka menyambut peringatan 80 tahun kemerdekaan Republik Indonesia, Polri berkomitmen menanamkan jiwa nasionalisme dan nilai-nilai kemanusiaan pada anak-anak.

Kepala Biro Penerangan Masyarakat (Karopenmas) Polri, Brigjen Trunoyudo Wisnu Andiko mengatakan, upaya ini dilakukan di tengah tantangan era digital yang semakin kompleks.

“Semangat kebangsaan bukan hanya tentang kebanggaan terhadap tanah air, tetapi juga membentuk kesadaran anak untuk menjaga harga diri, menghargai sesama, serta menolak segala bentuk kekerasan, eksploitasi, dan perdagangan orang,” ujar Trunoyudo Wisnu Andiko, kepada awak media, Kamis, 14 Agustus 2025.

Menurut Trunoyudo, tantangan di era digital tidaklah mudah karena dunia seolah dimaknai dalam satu perangkat.

Baca Juga: Mahasiswa UNMA Banten Kenalkan Sistem Pencegah Kecanduan Gadget di Pandeglang

Arus informasi global yang pesat, konten asing yang tidak selaras dengan nilai-nilai kebangsaan. Termasuk maraknya penggunaan gadget dan media sosial memunculkan perilaku individualis pada anak.

"Ini menjadi tantangan besar, ditambah minimnya literasi digital dan paparan konten berbahaya seperti hoaks dan ujaran kebencian yang dapat memengaruhi pola pikir dan perilaku anak,” beber Trunoyudo.

Karena itu, kata Trunoyudo, pihaknya mengajak orang tua untuk aktif mengawasi dan membimbing anak-anak sebagai aset bangsa.

Ia menyarankan anak-anak diberikan wawasan kebangsaan melalui sejarah perjuangan bangsa, mengajak anak mengunjungi situs sejarah dan museum. Lalu, menanamkan kebanggaan terhadap bahasa, budaya, dan kepribadian bangsa Indonesia.

“Kita harus bersama-sama memastikan anak-anak kita tumbuh menjadi generasi yang tangguh, cinta tanah air, dan mampu menghadapi dinamika global tanpa kehilangan identitas bangsa,” kata Trunoyudo.


Berita Terkait


News Update