POSKOTA.CO.ID – Pinjaman online (pinjol) ilegal semakin marak dan menjadi ancaman serius bagi keamanan data pribadi, terutama data kontak nomor HP yang tersimpan di ponsel kita.
Banyak orang yang gagal bayar di aplikasi pinjol ilegal tanpa menyadari risiko besar yang mengintai, yaitu bocornya data kontak yang bisa disalahgunakan oleh pihak tidak bertanggung jawab.
Oleh karena itu, simak terus artikel ini sampai selesai untuk mengetahui informasi selengkapnya.
Pinjol Legal vs Pinjol Ilegal: Perbedaan Akses Data Kontak
Pinjol legal sudah tidak diperbolehkan mengakses kontak di HP kita. Jika ada aplikasi pinjol yang meminta akses kontak, sebaiknya jangan diizinkan.
"Kalau pun mereka meminta akses kontak, berarti ya jangan diizinkan saja, jangan diizinkan," ujar edukator keuangan terkenal pada Senin, 12 Mei 2025, dikutip oleh Poskota dari kanal YouTube Solusi Keuangan.
Sebaliknya, pinjol ilegal bebas melakukan apa saja tanpa mempedulikan hukum, termasuk mengakses dan menyebarkan data kontak yang ada di HP kita.
Data ini kemudian menjadi "amunisi" untuk proses penagihan, mengancam, bahkan memprospek kontak-kontak kita agar menjadi korban berikutnya. Hal ini tentu sangat merugikan banyak orang.
Baca Juga: 3 Cara Agar Tidak Terjerat Pinjol Ilegal, Hindari Utang yang Menumpuk
Dampak Bocornya Data Kontak
Bocornya data kontak bukan hal baru. Banyak dari kita pasti pernah mengalami HP tiba-tiba dihubungi oleh nomor yang menawarkan sesuatu.
Padahal, kita tidak pernah mengajukan pinjaman atau layanan apapun. Ini adalah akibat dari bocornya data kontak yang disalahgunakan.