POSKOTA.CO.ID - Dalam beberapa hari terakhir, media sosial terutama TikTok diramaikan dengan kabar mengejutkan: seorang pelatih paus bernama Jessica Radcliffe diklaim meninggal dunia karena dimakan oleh paus orca yang dilatihnya. Kabar ini disertai foto dan video yang memperlihatkan momen dramatis seekor paus melahap manusia.
Bagi sebagian orang, unggahan ini terasa nyata dan mengundang rasa ngeri. Namun setelah dilakukan penelusuran lebih lanjut, fakta menunjukkan bahwa klaim tersebut tidak benar.
Konten yang beredar hanyalah hasil manipulasi visual menggunakan teknologi kecerdasan buatan (AI).
Baca Juga: Pemkot Jakbar Didesak Bongkar Bangunan Eks Sekretariat RW di Kapuk yang Jadi Tempat Tinggal
Awal Mula Berita Viral di TikTok
Konten pertama kali ramai dibicarakan setelah diunggah oleh akun TikTok @murshad66432 dan @waqarabbasi620. Dalam video tersebut, tampak seekor paus orca melompat dari air dan mengigit seorang perempuan yang disebut sebagai Jessica Radcliffe.
Deskripsi video menyatakan:
"Saat-saat terakhir pelatih paus Jessica Radcliffe telah ditangkap di kamera. Penonton di seluruh negeri terkejut dengan apa yang sebenarnya terjadi, memakan pelatihnya sendiri."
Kombinasi visual dramatis dan narasi emosional membuat banyak warganet terkejut, bahkan mempercayai bahwa insiden tersebut benar-benar terjadi.
Konfirmasi Fakta: Berita Palsu Hasil AI
Saat tim redaksi melakukan penelusuran, ditemukan fakta penting: pada video tersebut terdapat label "Kreator memberi label dihasilkan AI." Artinya, seluruh visual yang ditampilkan dibuat dengan teknologi text-to-image atau text-to-video AI.
Beberapa tanda yang memperkuat indikasi bahwa video itu hasil rekayasa antara lain:
- Detail Visual yang Tidak Konsisten
- Bentuk wajah, ekspresi, dan pencahayaan terlihat tidak alami.
- Gerakan paus dan manusia terlihat frame skipping yang umum terjadi pada video AI generatif.
- Tidak Ada Laporan Resmi
- Tidak ditemukan pemberitaan dari media kredibel mengenai kematian seorang pelatih paus bernama Jessica Radcliffe di pusat pelatihan manapun.
- Teknik Dubing Suara
- Video disertai narasi ala pembaca berita yang jelas merupakan hasil text-to-speech AI, bukan laporan jurnalis asli.
Mengapa Berita Hoaks Mudah Viral?
Fenomena ini menunjukkan bagaimana hoaks berbasis AI mampu memanfaatkan psikologi audiens untuk cepat menyebar. Ada beberapa faktor yang membuat berita seperti ini mudah viral:
- Sensasi dan Emosi Tinggi
Konten yang memicu rasa takut, terkejut, atau iba biasanya memiliki daya sebar tinggi di media sosial. - Visual Dramatis
Gambar atau video menjadi bukti yang "terlihat nyata", meskipun palsu. - Kurangnya Verifikasi Informasi
Banyak pengguna media sosial langsung membagikan konten tanpa memeriksa kebenarannya.