"Kalau nanti Pemprov Jabar punya sekolah khusus dengan guru, disiplin dari TNI, dan pelatihan keterampilan, kamu mau ikut?" tanya Dedi.
"Mau Pak," jawan siswi tersebut.
Baca Juga: Dedi Mulyadi Ingin Vasektomi Jadi Syarat untuk Terima Bansos, Dokter Tirta: Tak Bisa Dipaksakan
Beragam Latar Belakang Masalah Pelajar
Tak hanya siswi tersebut, puluhan peserta lain juga memiliki latar belakang bermasalah.
Ada yang kecanduan gim daring, sering membolos sekolah, menyalahgunakan obat-obatan, hingga terlibat dalam geng motor dan perkelahian.
Program ini memberikan mereka ruang untuk memutus rantai kenakalan dan kembali menemukan arah hidup.
Dengan pembinaan terstruktur dari TNI dan dukungan psikososial, mereka diarahkan untuk kembali ke pendidikan formal atau pelatihan keterampilan.
"Kami ingin mereka jadi anak-anak hebat yang meninggalkan masa lalunya," ujar Dedi Mulyadi dalam penutup kunjungannya.
Dukungan TNI dan Masa Depan Program
Dedi Mulyadi juga menyampaikan apresiasinya kepada jajaran pelatih dari TNI AD yang telah berkontribusi dalam pembinaan karakter para siswa.
Ia berharap kerja sama lintas sektor ini dapat menjadi model nasional dalam penanganan kenakalan remaja.
Program ini bukanlah bentuk hukuman, melainkan upaya pemulihan yang humanis dan disiplin.