PSSI Bocorkan 3 Nama Pemain Keturunan yang Akan Dinaturalisasi, Jairo Riedewald Tersisih Gara-Gara Regulasi FIFA?

Sabtu 09 Agu 2025, 20:42 WIB
Tak Sesuai Aturan FIFA, Jairo Riedewald Dicoret dari Daftar Naturalisasi PSSI? (Sumber: Dok/PSSI)

Tak Sesuai Aturan FIFA, Jairo Riedewald Dicoret dari Daftar Naturalisasi PSSI? (Sumber: Dok/PSSI)

POSKOTA.CO.ID - Nama Jairo Riedewald kembali bergema di telinga pencinta sepak bola Indonesia. Bukan hanya karena rekam jejaknya di Eropa, melainkan juga karena statusnya sebagai salah satu calon pemain naturalisasi Timnas Indonesia.

Pemain dengan darah keturunan Indonesia Suriname Belanda ini sudah lama berada di radar PSSI, namun perjalanan menuju kewarganegaraan Indonesia ternyata jauh lebih rumit dibanding perkiraan banyak pihak.

Di tengah euforia publik terhadap gelombang pemain keturunan yang siap memperkuat Garuda, kisah Riedewald menjadi cermin bahwa proses naturalisasi tidak selalu berjalan mulus. Ada jalur hukum, regulasi, bahkan pertimbangan teknis yang mempengaruhi nasib seorang pemain sebelum benar-benar mengenakan seragam merah putih.

Baca Juga: Tanggung Jawab Guru di Ranah Ilmu Pengetahuan: Panduan Lengkap Sesuai Kode Etik Nasional

Latar Belakang dan Perjalanan Karier Jairo Riedewald

Jairo Riedewald lahir pada 9 September 1996 di Haarlem, Belanda. Karier profesionalnya dimulai bersama Ajax Amsterdam, klub raksasa Eredivisie yang terkenal sebagai pencetak bakat muda dunia. Performa solidnya mengantarkan dia ke Crystal Palace di Liga Primer Inggris, sebelum akhirnya bergabung dengan Royal Antwerp di Belgia.

Bakatnya tidak hanya terletak pada kemampuan bertahan. Riedewald dikenal fleksibel, mampu bermain sebagai bek tengah, gelandang bertahan, maupun bek kiri. Keunggulan ini membuatnya dipandang sebagai aset strategis bagi Timnas Indonesia, yang kerap membutuhkan pemain serbaguna di turnamen besar.

Mengapa PSSI Mengincar Riedewald?

Dari perspektif teknis, ada beberapa alasan mengapa PSSI begitu tertarik:

  1. Pengalaman Eropa – Bermain di liga dengan tingkat kompetisi tertinggi memberi nilai tambah besar bagi peningkatan kualitas Timnas.
  2. Kedewasaan Taktis – Riedewald memahami variasi sistem permainan, sebuah keuntungan bagi pelatih yang ingin mengimplementasikan taktik fleksibel.
  3. Koneksi Emosional – Meski lahir di Belanda, adanya garis keturunan Indonesia membangun ikatan emosional yang menjadi modal adaptasi di dalam tim.

Namun, daya tarik ini harus dihadapkan pada kenyataan pahit: proses naturalisasi Riedewald belum juga menemui titik terang.

Hambatan Regulasi FIFA

Menurut regulasi FIFA, pemain yang pernah membela tim nasional senior negara lain di pertandingan resmi kompetitif tidak dapat berganti asosiasi sepak bola, kecuali memenuhi kriteria khusus. Walaupun Riedewald belum bermain di turnamen resmi Piala Dunia atau Piala Eropa untuk Belanda, keikutsertaannya di level junior dan kemungkinan pertandingan persahabatan tertentu membuat PSSI harus memastikan status eligibility secara hukum.

Di sinilah kompleksitas muncul. Dokumen legal, rekam jejak pertandingan, dan interpretasi pasal FIFA menjadi tantangan besar. PSSI bahkan dikabarkan siap membawa persoalan ini ke Court of Arbitration for Sport (CAS) jika jalur diplomasi tidak memadai.

Posisi Tanpa Klub: Pedang Bermata Dua

Setelah kontraknya berakhir di Royal Antwerp, Riedewald kini berstatus free agent. Dari satu sisi, ini memberi keleluasaan baginya untuk mencari klub baru yang sesuai dengan ambisi karier dan rencana naturalisasi. Namun, dari sisi lain, absennya kompetisi reguler berpotensi memengaruhi kebugaran fisik dan mentalnya, sesuatu yang menjadi pertimbangan serius bagi PSSI.


Berita Terkait


News Update