Komunitas Esport di Purwakarta Kritik Kebijakan Gubernur Jawa Barat Dedi Mulyadi

Selasa 06 Mei 2025, 14:57 WIB
Potret Gubernur Jawa Barat Dedi Mulyadi. (Sumber: jabarprov.go.id)

Potret Gubernur Jawa Barat Dedi Mulyadi. (Sumber: jabarprov.go.id)

POSKOTA.CO.ID – Komunitas esports di Purwakarta mengkritik kebijakan Gubernur Jawa Barat, Dedi Mulyadi, yang baru-baru ini menyarankan agar anak muda yang kecanduan game, khususnya Mobile Legends, menjalani pembinaan ala militer.

"Mereka menilai pernyataan tersebut tidak relevan dan justru mengabaikan realitas dunia esports yang saat ini menjadi jalan karier dan prestasi bagi banyak generasi muda," tulis akun Instagram @fraggamingspace, dikutip Poskota pada Selasa, 6 Mei 2025.

Dalam unggahan tersebut, komunitas menegaskan bahwa realitas dunia kompetisi game telah berubah.

Seorang pro player asal Purwakarta, Raden, memberikan pendapat bahwa kini banyak gamer yang mampu hidup mandiri dan mendapatkan pendapatan tinggi melalui kompetisi esports.

Baca Juga: Kritik Usulan Dedi Mulyadi Soal Vasektomi Jadi Syarat Bantuan Sosial, DPR: Bansos Hak Konstitusional Warga Negara

Komunitas tersebut pun mengimbau agar pemerintah melihat dunia game sebagai peluang emas untuk mengembangkan aset daerah melalui penyediaan fasilitas dan pelatihan yang mendukung industri esports.

"Mereka menyerukan agar pemerintah melihat dunia gim sebagai peluang emas, bukan sekadar masalah, serta mulai menyediakan fasilitas dan pelatihan untuk menjadikan esports sebagai aset daerah yang membanggakan," tulis akun Instagram @fraggamingspace.

Sebelumnya, Dedi Mulyadi meluncurkan program barak militer yang dirancang untuk membentuk karakter disiplin, kemandirian, dan mengembalikan jati diri remaja bermasalah.

Program ini merupakan respons terhadap maraknya perilaku brutal dan tindak kriminal di kalangan pemuda, yang menurutnya merupakan tanggung jawab bersama antara orang tua dan negara.

Baca Juga: Gubernur Jawa Barat, Dedi Mulyadi Perluas Program Disiplin Militer untuk Orang Dewasa Bermasalah

“Kita tidak boleh kehilangan satu generasi yang seharusnya memiliki sifat luhur sebagai manusia Indonesia,” tegas Dedi Mulyadi, yang juga dikenal dengan sebutan KDM, dikutip Poskota dari situs jabarprov.go.id.

Berita Terkait

News Update