“ASSALAMUALAIKUM. Halo Sahabat, apa kabar semoga selalu sehat dan dalam lindungan Allah SWT, ya. Ini adalah hari yang sangat kita nanti-nantikan, Hari kemenangan. Dalam sebulan penuh kita berjuang, berperang melawan hawa nafsu, dan syukur kita menang!
Bayangkan saja sobat, bukan saja menahan lapar dan haus, tapi kita juga berjuang melawan corona yang sangat mengerikan itu. Kita semua berharap itu virus cepat berlalu dari negeri tercinta kita ini. Kita bisa lagi berkumpul, bersenda gurau di hari kemenangan.
“Selamat Idul Fitri Mohon Maaf Lahir Batin! Jari-jari tangan kita tak bersentuhan, tapi hati kita tetap rapat, bersatu, tak ada jarak!” sahabat Bang Jalil panjang lebar berinteraksi dari jarak jauh.
“Nggak apa-apa orangnya nggak dateng, tapi bingkisannya kan tetep hadir?” ujar istri Bang Jalil, yang lagi sibuk di dapur.
Bang Jalil hanya tersenyum. PSBB menganjurkan jaga jarak, pakai masker demi menjaga masuknya virus. Malah disarankan agar warga tetap di rumah saja.
“Kalau di rumah aja memang semua keperluan bisa datang sendiri? Kan harus ada yang dicari sendiri ke pasar. Makanan kue buat Lebaran,” ujar sang istri.
“Ya, tapi kita tetap mengikuti anjuran pemerintah, bantu lawan corona. Biar selamat dari ancaman penyakit yang sangat mengerikan ini,” kata Bang Jalil.
“Ibu ngerti, Pak. Tapi Bapak juga harus ngertilah, Ibu harus belanja. Kalau soal PSBB ibu paham, yang belum paham, dana buat belanja Lebaran belum ada nih?” kata sang istri. “ Apa kita mau nunggu Bansos?”
Bang Jalil tersenyum getir. Hatinya sedih melihat persitiwa yang viral setiap saat. Pemberian bantuan di mana-mana kacau. Malu kita sama dunia!
Ya, sudahlah, malu nggak malu lah. Ayo kita ucapkan ‘Selamat Lebaran’! Ganyang corona! (massoes)
.png)
