Penanganan Puluhan Lokasi Rawan Longsor di Depok Terkendala Dana

Jumat 13 Mar 2020, 21:34 WIB
Salah satu lokasi pinggir jalan yang longsor hanya diperbaiki sementara menggunakan cerucuk bambu. (anton) 

Salah satu lokasi pinggir jalan yang longsor hanya diperbaiki sementara menggunakan cerucuk bambu. (anton) 

DEPOK – Puluhan lokasi rawan longsor di Depok belum bisa ditangani seutuhnya lantaran tekendala anggaran. Alhasil, hingga kini hanya ditangani sementara dengan menggunakan bantuan seadanya seperti pemasangan bambu dan karung berisi tanah.

“Ada sekitar 136 titik lokasi rawan longsor yang terjadi saat musim hujan pada awal tahun 2020 lalu, dan baru 37 titik lokasi yang dapat ditangani itu pun masih sementara karena belum ada anggaran untuk memperbaiki secara permanen,” kata Kepala Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (DPUPR) Kota Depok, Dadan Rustandi, Jumat (13/3/2020).

Dari jumlah 136 titik lokasi rawan longsor tersebut baru 37 yang dapat dikerjakan dan 26 lainnya masuk dalam usulan yang mendesak ditangani secepatnya. Lokasi yang sudah ditangani walaupun bersifat sementara antara lain di Kampung Lio, RT 09 dan RW 19, Kecamatan Pancoran Mas, Masjid Mampang, Komplek Marinir Parung Bingung, Rutan Cilodong dan lain-lain.

Termasuk di wilayah Komplek Samudera, RW 06, Kel. Depok, Jalan Raya Andara Kelurahan Pangkalan Jati, Jalan Pitara Pancoran Mas, dan Perumahan PGRI, Kelurahan Cilodong. "Dari jumlah total 136 titik yang paling banyak terjadi di Kecamatan Cipayung yaitu mencapai 31 titik lokasi longsor karena kontur tanah yang tidak stabil," ujarnya.

Menurut dia, upaya atau langkah awal memang baru dilakukan dengan memasang cerucuk, karung tanah dan terpal, agar longsor tidak meluas dan untuk penangganan permanen dilakukan dengan memasang bronjong batu kali. 

“Usulan yang sifatnya krusial akan diprioritaskan dengan menggunakan anggaran Biaya Tak Terduga (BTT). Mudah-mudahan bisa terlaksana sesuai waktu yang ditargetkan,” imbuhnya.

Sedangkan, Rismanto, warga Grogol, berharap perbaikan pinggir badan Jalan Raya Grogol yang longsor ke Kali Krukut dilakukan secepatnya agar tidak kembali longsor saat hujan apalagi ruas Jalan Raya Grogol hampir 24 jam dipadati kendaraan yang melintas.

“Kondisi sangat memprihatinkan karena hanya ditangani sementara saja dan khawatir bakal di bagian bawah badan jalan tergerus air saat hujan hingga menambah panjang atau lebar longsor di pinggir jalan tersebut,” ucapnya. (anton/ys)

Berita Terkait

News Update