JAKARTA - Siapa sangka pria berambut gondrong pirang, dengan topi dan kacamata hitam, itu merupakan anggota Subdit Jatanras (Kejahatan dan kekerasan) di Polda Metro Jaya. Sekilas, gayanya yang nyentrik mungkin membuat orang ragu kalau pria tersebut merupakan polisi. Namun pria bernama Aiptu Jakaria, atau yang dikenal Jacklyn Choppers ini, sudah bergabung di kepolisian sejak 1995. Ia mengaku sudah mulai terjun ke lapangan sebagai polisi sejak Januari 1996 silam. Sempat bergabung dengan Polres Jakarta Pusat, selanjutnya Bang Jack, panggilan akrabnya, bergabung di Polda Metro Jaya hingga sekarang. Hampir 24 tahun menjadi polisi, tentu Bang Jack sudah menelan asam, manis profesinya tersebut. Peristiwa menantang bahkan hingga mengancam nyawanya pun kerap terjadi. Namun peristiwa tersebut tak pernah membuatnya gentar. Dari sekian banyak pengungkapan peristiwa yang pernah ia lakukan, ada satu yang paling berkesan untuknya, yakni pengungkapan perampokan mesin ATM senilai Rp. 2,8 Miliar, di Cawang, Jakarta Timur. Peristiwa itu terjadi pada awal 2006 silam. "Itu kasus perampokan kejadian tahun 2006 di Cawang, perampokan buat jasa pengisi mesin ATM, barang buktinya dua miliyar. Di sana kita kembangin, ada TKP, sebagian pelaku kita tangkap dan ada otaknya pelaku yang juga oknum. Akhirnya kita kejar sampai hampir setahun kemudian tetap kita kejar. Akhirnya kita dapat informasi dari masyarakat juga bahwa si pelaku ada di Bandung, Jawa Barat," ujar Bang Jack ditemui di kantornya oleh poskotanews.com, Sabtu (6/7/2019). "Kemudian kita ke bandung Jawa Barat, di sana kita dapat identitas semua, identitas kendaraan yang dia gunakan, akhirnya pas kita ketemu disitu, kita lakukan penangkapan. Saat kita lakukan penangkapan, kita lakukan baku tembak (karena pelaku juga mengantongi senjata tajam dan berusaha melukai anggota polisi)," sambungnya. Akibat pengungkapan kasus tersebut, Bang Jack harus mendapatkan 11 timah panas di sejumlah bagian tubuhnya, di antaranya dua tembakan mengenai dada daerah jantung, satu peluru bersarang di ulu hati, dua di dekat perut sebelah kiri, dua di tangan kanan, dan tiga peluru masih bersarang di tangan kirinya. Ia masih mengingat bagaimana sebelas timah panas itu menembus tubuhnya. Ia mengaku hanya mampu beristigfar selama proses pengejaran tersebut berlangsung dan tetap berupaya agar pelaku dapat tertangkap. Begitu proses penangkapan usai, ia pun langsung dilarikan ke Rumah Sakit Hasan Sadikin, Bandung. Namun ada hal tak terduga yang terjadi ketika Bang Jack tiba di rumah sakit tersebut. Karena penampilannya yang nyentrik, petugas rumah sakit justru berpikir kalau ia pelaku kejahatan yang terkena tembakan polisi. Sehingga ia diletakkan dengan asal oleh petugas rumah sakit saat itu. Kejadian itu pun masih menggelitiknya hingga hari ini. "Cuma ada kejadian lucu lah ya, gue dibawa ke rumah sakit, penjahatnya karena pakai baju safari, penjahatnya ditaruh di atas tempat tidur, gue ditaruh di bawah (tempat tidur). Karena gue juga ada tato, tampang begini nih, gue malah yang disangka penjahatnya, penjahatnya malah disangka polisi. Kebalik," seru Bang Jack seraya tertawa. Tak hanya potongan memori itu yang masih terbayang dibenaknya, ada satu kejadian ganjil yang terkenang oleh pria asal Tasikmalaya, Jawa Barat ini. Di mana ia merasa ada seseorang yang terus membisikinya untuk membaca asmaul husna. Oleh karena itu, meski kondisinya saat itu cukup parah, Bang Jack tetap yakin kalau dirinya akan selamat. "Cuma ada suatu hal keganjilan, keanehan waktu itu, seolah-olah ada yang bisikin asmaul husna di telinga gue. Mulai perjalanan dari TKP ke Rumah Sakit. Di situ ada yang bisikin asmaul husna. Gue sendiri nggak tau itu artinya apa," kata Bang Jack. "(Makanya saat rekannya khawatir hingga menangis) Waktu itu gue bilang, gak usah nangis, gue gak akan mati. Kok bisa gitu? Karena syahadat gue lancar. Kalau di TV syahadat gak lancar, udah mau mati (sedangkan syahadat gue lancar)," tuturnya seraya bergurau. Lebih lanjut ia mengatakan, selama perjalan menuju rumah sakit hingga tindak operasi pun, ia tetap dalam kondisi sadar. Oleh karena itu, pria berusia 46 tahun ini dapat menyelamatkan tangan kirinya dari amputasi. Kemungkinan amputasi tersebut disebabkan tiga peluru yang bersarang di tangan kirinya hancur dan tidak dapat dikeluarkan. Karena ditakutkan membusuk, dokter yang menanganinya saat itu menyarankan agar tangan kirinya diamputasi. "Mungkin andai kata waktu operasi itu gue pingsan, tangan gue udah nggak ada. Karena nggak bisa nolak (kalau pingsan). Karena gue masih sadar, gue bilang jangan asal main potong-potong saja. Dokter bilang takut busuk. Tapi itu lain cerita, kalau ini busuk ya boleh deh," serunya. Ia bersyukur, pasca kejadian tersebut, tangan kirinya baik-baik saja. Hanya saja ia harus menggunakan semacam sarung tangan besi untuk menyanggah tangannya tersebut. Sarung tangan berwarna hitam itu terus melekat di tangan sebelah kiri Bang Jack. Ia menjelaskan, sarung tangan besi itu berfungsi memastikan agar tangan kirinya baik-baik saja meskipun terbentur. "Itu tadi, syaraf gua udah ga beres, jadi ini besi. Kenapa gua pakai ini? Biar tangan gua ga jatuh, suatu saat gua di lapangan nangkep orang, nonjok orang atau berantem lah, jadi ga gampang terluka. Saat mukul ini dia (tangan) pasti terkilir. Buat antisipasi tangan jangan terkilir, karena ini syaraf tangan atau apa sudah hancur (akibat tiga peluru yang bersarang di tangannya itu)," jelasnya. Kini, Bang Jack masih terus aktif memburu para pelaku kejahatan berasama Subdit IV Jatanras Polda Metro Jaya. Berbagai kasus sudah pernah ditanganinya bersama teman satu timnya tersebut. Meskipun ancaman dan bahaya kerap membayangi dirinya saat bertugas di lapangan, namun berkat prinsip hidupnya, Bang Jack terus melangkah maju untuk menangkap para bandit jahat di luar sana. "Polisi nggak boleh kalah sama penjahat. Itu prinsip hidup gue gitu. Polisi gak boleh kalah sama penjahat, walau bagaimanapun, penjahat itu harus bisa gue tangkap," serunya. Namun menurutnya, keberhasilan itu semua dapat dicapai berkat kerja sama tim. Menurutnya, suatu kasus tidaka dapat terungkap, pelaku kejahatan pun tidak bisa ditangkap jika bukan karena adanya kerja sama tim yang baik. Oleh karena itu, ia menegaskan, tidak ada polisi yang hebat, tetapi kerja samanya yang hebat. "Di sini tiap mau melakukan penangkapan pasti ngelakuin anev (rapat) dulu, kasusnya apa, kalau kasus menggunakan senjata api atau apa kita juga harrlus hati-hati. Jadi gimana caranya harus ketemu. Nggak ada jalan cerita, harus ketangkep. Tapi semua itu tadi, kita harus kerja sama tim yang baik. Karena keberhasilan kita ya keberhasilan tim. Nggak bisa kita perorangan. Makanya harus saling mengisi," ujar Bang Jack. Adapun sejumlah kasus yang pernah ditangani Bang Jack, di antaranya, Kasus pengungkapan perampokan ATM di Cawang, Jakarta Timur (2006), Pembunuhan satu keluarga di Pulomas, Jakarta Timur (2016), pengungkapan kasus pembunuhan di Cikupa, Tangerang (2016), pengungkapan kasus pembunuhan satu keluarga di Bekasi (2018), dan kasus pengancam pemenggalan kepala Jokowi (2019). (firda/mb)

Bang Jack, Polisi Nyentrik yang Selamat dari 11 Peluru Penjahat
Minggu 07 Jul 2019, 11:19 WIB

Editor
[email protected] Follow Poskota
Cek berita dan informasi menarik lainnya di Google News sekaligus ikuti WhatsApp Channel POSKOTA untuk update artikel pilihan dan breaking news setiap hari.
News Update

Kode Redeem FF Gratis Hari Ini 16 Mei 2025, Klaim Berbagai Items Free Fire Menarik Sekarang!
Jumat 16 Mei 2025, 13:56 WIB
JAKARTA RAYA
Eks Sarang Prostitusi Ini Bakal Dibenahi Pramono Anung dalam 6 Bulan
16 Mei 2025, 13:53 WIB

HIBURAN
Viral di Medsos! Percakapan Tak Bermoral Grup Fantasi Sedarah Bikin Geram Warganet
16 Mei 2025, 13:53 WIB


JAKARTA RAYA
Tak Disangka! Pria Asal Kemayoran Ini Gadaikan Motor Temannya Sendiri, Alasannya Bikin Emosi
16 Mei 2025, 13:41 WIB

HIBURAN
Jadwal Lengkap Grand Final Indonesian Idol Season 13 dan Master Chef Indonesia Season 12
16 Mei 2025, 13:40 WIB

OLAHRAGA
Hasil NBA: Denver Nuggets Paksa Oklahoma City Thunder Mainkan Game 7
16 Mei 2025, 13:26 WIB

EKONOMI
Cara Cepat Pinjam Saldo DANA hingga Rp4,5 Juta dalam 3 Menit, Tanpa Cicilan atau Fitur Paylater
16 Mei 2025, 13:22 WIB


EKONOMI
Dapat Ancaman Pelecehan Seksual Saat Ditagih Utang Pinjol? Segera Laporkan
16 Mei 2025, 13:19 WIB

JAKARTA RAYA
Pramono Anung Benahi 55 RW Kumuh di Jakarta, Fasilitas Umum Ikut Diperbaiki
16 Mei 2025, 13:17 WIB

EKONOMI
Lebih Untung Mana? Modal Usaha dari KUR BRI vs Pinjaman Online: Ini Pilihan Terbaik Menurut OJK
16 Mei 2025, 13:17 WIB

EKONOMI
Kapan BI Checking dan SLIK OJK Bisa Bersih Otomatis Setelah Galbay Pinjol? Simak Penjelasannya
16 Mei 2025, 13:15 WIB

EKONOMI
Cara Ajukan Pinjaman Uang di Shopee, Cukup NIK KTP Cair Jutaan Rupiah
16 Mei 2025, 13:13 WIB

OLAHRAGA
Link Live Streaming Persita vs Persib Hari Ini: Saksikan Duel Sengit Liga 1 2025 di Sini
16 Mei 2025, 13:09 WIB

TEKNO
Bundle Kucing, Klaim Kode Redeem FF Gratis Hari Ini Jumat 16 Mei 2025, Cek Caranya!
16 Mei 2025, 13:07 WIB

EKONOMI
Cair Mei 2025! 5 Bantuan Subsidi Saldo Dana Bansos Ini Siap Masuk Rekening KPM, Cek Daftarnya Sekarang
16 Mei 2025, 13:02 WIB

OLAHRAGA
Wali Kota Bandung Minta Bobotoh Tidak Konvoi Pasca Laga Persita vs Persib
16 Mei 2025, 13:00 WIB

